MEDIAHARAPAN.COM -Pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mempertimbangkan pengiriman hingga 1.000 tentara Amerika ke Kuwait untuk menjadi kekuatan cadangan dalam memerangi ISIS sebagai bentuk dukungan tentara AS terhadap akselerasi ofensif di Suriah dan Irak, pejabat AS mengatakan kepada Reuters, Kamis (9/3).
Para pendukung opsi ini, mengatakan akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi para komandan AS di lapangan untuk memberi respon yang lebih cepat terhadap peluang yang tak terduga dan tantangan di medan perang.
Hal ini juga akan menjadi salah satu opsi yang berbeda dengan strategi yang telah dijalankan oleh pemerintahan Presiden Barack Obama. Sebelumnya, Obama menolak opsi pengiriman pasukan dalam jumlah besar. Strategi yang dijalankan lebih banyak mengirimkan peralatan perang kepada pasukan lokal atau mengirimkan instruktur untuk memberikan arahan memerangi militan ISIS.
“Ini adalah tentang menyediakan pilihan,” kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Para pejabat mengatakan penyebaran pasukan akan berbeda dari kehadiran pasukan AS yang sudah ada di Kuwait.
Sejauh ini Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, belum memberikan respon terkait opsi itu.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis menolak untuk mengomentari pilihan yang ditimbang oleh pemerintahan Trump.
Hal itu juga menetapkan batas penyebaran pasukan AS yang akan disesuaikan secara bertahap, strategi dimaksudkan untuk menghindari misi merayap oleh militer dan mencegah gerakan militer yang mungkin tampak baik di medan perang tapi memiliki konsekuensi diplomatik atau politik yang tidak disengaja.
Trump telah menyatakan bahwa mengalahkan ISIS merupakan salah satu misi utamanya menjadi presiden.
Para pejabat AS akan meninjau ulang prihal peningkatan tentara Amerika di Suriah, di mana AS dengan strategi sebelumnya yang didukung pasukan Arab dan Kurdi dapat mengisolasi kota Raqqa yang secara detail facto merupakan ibukota Negara Islam.
Sejauh ini mengecilkan harapan dari eskalasi besar atau perubahan dramatis dalam strategi yang difokuskan pada pelatihan dan memberikan instruksi pada pasukan darat lokal, menunjuk keberhasilan yang sejauh ini terlihat di Suriah dan kemajuan yang stabil dari pasukan Irak dalam kampanye untuk merebut kembali kota Mosul. (MH029)