MEDIAHARAPAN.COM, Mekah – Masalah Palestina dan Al-Quds, atau Yerusalem, akan selalu tetap menjadi isu inti bagi kita semua, kata diplomat senior Turki Mevlut Cavusoglu, Sabtu (1/6/2019).
Pernyataan itu disampaikan selama pidato di KTT Islam ke 14 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di mana Cavusoglu mengatakan: “Lima puluh tahun setelah berdirinya OKI kita masih dihadapkan pada tantangan yang kompleks untuk masa depan persoalan Palestina dan Al-Quds.”, yang merupakan alasan langsung mengapa kami mendirikan organisasi ini pada tahun 1969. ”
Dia mengatakan solusi yang layak harus didasarkan pada resolusi PBB yang relevan dan parameter yang ditetapkan.
“Kami tidak akan menerima penulisan ulang sejarah, bertukar keadilan dengan manfaat ekonomi, dan mengabaikan martabat serta legitimasi,” kata Cavusoglu.
Palestina dan Al-Quds akan selalu tetap menjadi masalah inti bagi OKI dan “setiap perjanjian damai yang tidak menyediakan pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dalam batas-batas 1967 dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukotanya akan ditolak oleh komunitas OKI, ”katanya.
“Kami akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan umat dan Allah, jika kami gagal memberikan komitmen kami untuk tujuan Palestina dan Al-Quds, tambah Cavusoglu. (Anadolu/bilal)