TUNIS, (mediaharapan.com) — Ulama nasional sekaligus aktivis kemerdekaan Palestina, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), kembali melaporkan situasi terkini dari Pelabuhan Sidi Bou Said di Kota Tunis, Ibu Kota Tunisia, menjelang keberangkatan armada Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Gaza.
Menjelang keberangkatan, suasana di pelabuhan dilaporkan semakin tegang. Garda Nasional Tunisia memperketat penjagaan dan melakukan pembatasan akses ketat di sekitar kawasan pelabuhan. Tidak semua orang dapat memasuki area tersebut. Hanya pihak resmi dari koordinator setiap negara, jurnalis, tim hukum, dan Palang Merah yang diperkenankan masuk untuk memastikan kelancaran persiapan pelayaran.
Pengamanan berlapis ini diberlakukan setelah dua kali serangan drone sebelumnya menargetkan kapal GSF. Serangan itu dipandang sebagai sinyal meningkatnya eskalasi keamanan dan politik yang mengancam misi kemanusiaan ini. Meski demikian, para relawan disebut tetap solid dan bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.
“Suasana di pelabuhan terasa sangat tegang. Garda Nasional memperketat pemeriksaan dan tidak ada yang bisa masuk tanpa izin resmi. Namun para relawan tetap bersemangat dan solid, meski ancaman keamanan semakin nyata,” kata UBN dalam laporannya, Rabu (10/9/2025).
Menurut UBN, sebanyak 47 negara telah mengirimkan relawan untuk bergabung dalam pelayaran menuju Gaza. Mereka akan berlayar sebagai bagian dari misi solidaritas kemanusiaan dunia untuk rakyat Palestina.
“Ini adalah bentuk solidaritas dunia untuk rakyat Palestina. Ancaman dan serangan tidak akan menghentikan tekad kami untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza,” tegasnya.
Misi Global Sumud Flotilla sendiri menjadi sorotan internasional karena berupaya menembus blokade jalur laut menuju Gaza dengan membawa bantuan logistik bagi warga Palestina yang terdampak krisis kemanusiaan akibat serangan militer Israel. []