MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Baku tembak antara petugas BNN dengan bandar narkoba di Desa Lalang, Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) Rabu (1/2/2017) bukanlah persoalan besar.
Menurut Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Komjen Budi Waseso, itu merupakan bagian dari ujicoba senjata baru.
“Enggak apa-apa ya. Biasa aja. Uji coba senjata baru itu. Bermanfaat apa enggak. Kalau bandar coba-coba, kita uji,” timpal Buwas di Mabes Polri.
Hasil penyelidikan petugas di lapangan, lanjut Buwas, dipastikan jika pihak yang terlibat baku tembak dengan petugas merupakan bandar sabu.
Upaya petugas untuk mengamankan tersangka, justru mendapat perlawanan. Sehingga, terpaksa dilumpuhkan. Hanya saja, Buwas enggan merincikan jaring mana bandar sabu yang dibekuknya. Begitu juga saat ditanyakan terkait kronologi baku tembak tersebut.
“Nanti ya. Setelah selesai penanganan akan kita ungkap. Kalau enggak nanti akan menyulitkan pengembangan kasus sendiri. Jadi mohon maaf. Tapi pasti akan kita sampaikan,” paparnya.
Saat ini petugas BNN masih mendalami kasus ini. Totalnya, 1800 pucuk senjata baru disebar BNN Pusat ke jajarannya di Provinsi dan Kabupaten, 24 Februari 2017 lalu.
Masing-masing BNNP dan BNNK diberi 30 pucuk pistol, 5 senjata serbu, dan 5 senjata pendamping.
Sebelumnya, baku tembak antar petugas BNN dengan bandar sabu terjadi di Jalan Medan-Binjai KM 10,3 Desa Lalang, Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumut.
Akibat peristiwa itu, dua orang diamankan dan satu orang bandar lainnya tewas diterjang timah panas petugas BNN. (Goeh Gorbachev).