MEDIAHARAPAN.COM, Bengkulu – Bertepatan dengan Hari kesakitan Pancasila, Persatuan Dai Raflesia Kota Bengkulu membuat surat terbuka untuk Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, mengenai patung Fatmawati dinilai melanggar Syariat Islam. Selasa (1/10/2019)
UNTUK GUBENUR KAMI BENGKULU
Kepada Yth : Gubernur kami
Ayahandah DR. dr. Rohidin Mersyah
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh. Semoga ayahnda selalu sehat walafiat dan dalam lindungan Alloh.
Ayahanda Kami bangga memiliki gubernur sepertimu, pintar, cerdas, santun dalam bicara, laugas dan tegas dalam bertindak dan yang terpenting engkau juga seorang agamawan sejati.
Kami menjunjung tinggi sejarah, ibu fatwamati sebagai penjahit bendera sang saka merah putih.
Ayahanda, Kalaulah alasan yang ditonjolkan bukan patungnya ibu fatmawati, tapi peristiwanya sejarahnya, maka seharusnya buatlah patung mesin jahit dan benderanya. Bukan patung ibu fatmawatinya.
Bukankah sudah ada patung ibu fatmawati di rumah fatmawati.
Kalaulah alasan provinsi lain juga ada patung patung sejarah, apakah kita harus mengikuti yang salah.
Kenapa tidak kita ikuti provinsi lain dalam hal yang terbaik selain patung. Apakah hanya patung yang harus kita contoh.
Sudah terlalu banyak patung di kota Bengkulu ini, akankah bertambah lagi dan lagi.
Kalaulah alasan dananya bukan dari Bengkulu, kenapa tidak dijadikan waqaf dibuat masjid/rumah singgah/ panti/rumah yatim/rumah tahfiz atau bangunan sosial lainnya atas nama ibu fatmawati yang pahala in sya Alloh mengalir selalu untuk ibu fatwamati, dimana orang akan selalu mendoakannya.
Dan mungkin saja ibu fatwamati tidak mau dibangun patungnya, karena itu tidak ada manfaat untuknya sedikit pun.
Kita menggaungkan Bengkulu Religius, tapi seakan bertentangan dengan patung yang dipajang di pusat kota.
Kalaulah tidak bisa ditolak karena perintah dari pusat, karena sudah terlanjur dibuat, mohon jangan di pajang di pusat kota, jantung kota, simpang lima. Cukuplah di letakkan di rumah ibu fatmawati saja.
Cukuplah sejarah mencatat, kaum Nabi Nuh yang dibinasakan Alloh berawal dari patung.
Tidak mengapa membuat patung, tapi jangan patung yang bernyawa.
Sesungguhnya pembuat patung ini akan disiksa pada hari kiamat. Dikatakan pada mereka, “Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan (buat).” (HR. Bukhari no. 2105 dan Muslim no. 2107)
Kenapa diharamkannya membuat gambar dan patung:
1- Menandingi Alloh dalam mencipta.
2- Dapat menjadi perantara untuk berlebih-lebihan terhadap selain Alllah dengan mengagungkannya.
3- Menyerupai orang musyrik dalam membuat patung walau patung tersebut tidak disembah.
Ayahanda, kami menulis ini bukan karena benci, tapi kami sayang kepada mu karena Alloh.
Semoga sebaliknya Engkau pun cinta kepada kami, tidak Marah tidak menuduh kami dg yg macam terhadap kami dan Tulisan ini.Sebab kami semata-mata hanya dalam rangka saling mengingatkan dalam kebenaran,kesabaran,kebaikan dan Takwa
Demikianlah harapan kami semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kata dan Tulisan yg kurang Tepat. Kami mencintaimu karena Alloh
Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh..
Yang mencintaimu
Ust. Khairul Ikhwan Nasution M.Pdi
(RAS)