MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta Ustaz Abdul Somad alias UAS memberi klarifikasi terkait ceramahnya dalam sebuah video viral menjadi sorotan dipublik.
Dalam video tersebut, UAS menjawab sebuah pertanyaan seputar patung salib dari salah satu jamaah, yang ditulis di sebuah kertas.
Kemudian, UAS menjelaskan berdasarkan apa yang dia ketahui, dan ia pahami sesuai ajaran Islam.
Masalah ini, kemudian menjadi polemik hingga memunculkan tagar “Kami Bersatu Bersama UAS” pun menggema dan jadi trending topic di Twitter.
Lebih dari itu, muncul pula isu bahwa UAS dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur oleh organisasi massa Brigade Meo Nusa Tenggara Timur. Gara-garanya, ceramah UAS dinilai telah melecehkan agama lain.
Pada postingan video di akun @intanRatuaja12, UAS menyampaikan klarifikasinya. Dia menjelaskan bahwa dia hanya menjawab pertanyaan, bukan membuat-buat untuk merusak hubungan.
“Ini perlu dipahami dengan baik,” katanya.
Selanjutnya, UAS mengatakan, dia menyampaikan ceramah itu di pengajian, di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepakbola, bukan di tv. Akan tetapi, untuk intern umat Islam dan menjawab pertanyaan tentang patung dan kedudukan Nabi Isa Alahissalam untuk orang Islam dalam Quran dan Sunah Nabi Saw.
UAS menambahkan, pengajian itu juga lebih dari tiga tahun yang lalu. Artinya, sudah lama, saat dia menghadiri kegiatan di kajian Subuh Sabtu, di Masjid An Nur Pekan Baru.
“Saya ikuti pengajian di sana, satu jam pengajian, diteruskan dengan tanya jawab. Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang, saya serahkan kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Kendati demikian, sebagai warga negara yang baik, UAS berjanji akan bertanggung jawab. Dia akan menjalani proses hukum bila memang nantinya berjalan.
“Saya tidak akan lari, saya tidak akan mengadu, saya tidak akan takut, karena saya tidak merasa salah, dan saya tidak ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.” (bilal)