MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat-Minuman tradisional kawa daun (daun kopi yang disangrai) asal Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat memang memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Saat ini kawa daun yang biasanya direbus di atas tunggku itu sudah dapat dinikmati layaknya teh celup.
Kamsia pemilik usaha kawa daun PutRY Bunga Tabek Patah Kecamatan Salimpaung menuturkan, “Kita perlu mencoba inovasi dalam memasarkan produk. Apalagi saat ini kebiasaan masyarakat lebih suka ke arah yang praktis,” katanya pada media ini beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan kemasan kawa daun yang dibuatnya meyerupai teh celup ini satu kemasannya berisikan 10 sachet kawa dengan harga jual Rp10.000 satu kemasan.
Ia mengaku semenjak menggeluti usaha kawan daun pada tahun 2008, hingga saat ini kawa daun itu makin diminati masyarakat, tidak saja di Tanah Datar bahkan Sumatera Barat. Sehingga permintaan kawa daun celup pun meningkat.
“Paling banyak permintaan daun kawa ada dari Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi, dan Limapuluh Kota dengan Kota Payakumbuh. Setidaknya ada sekitar dua karung daun kawa yang sudah disangrai dikirim me wilayah itu dalam sehari,” ulasnya.
“Ke empat wilayah ini sudah langganan tetap kami, namun itu masih perlu pemasaran lebih jauh lagi. Kita juga telah memasarkan melalui internet,” tambahnya.
Ia berharap minuman kawa daun juga didukung oleh pemerintah setempat dengan menjadikan minuman tradisional itu menjadi produk UMKM daerah, sehingga minuman itu memiliki izin dan hak patennya. Seperti nomor izin usaha dari Dinas Kesehatan dan tanda halalnya.
Sementara Salfanizar salah seorang petani pengambil daun kopi di daerah itu mengatakan meningkatnya minuman kawa daun tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang suka mengkonsumsi kopi.
Akunya dalam sehari bisa menyangrai sekitar 40 kilo gram daun kopi kemudian diolah menjadi bubuk kasar yang dimasukkan kedalam kemasan. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan blender.
“Kita belum punya alat untuk mengolah daun kawa dengan skala besar, untuk saat ini kita mencoba mesin blender untuk menghacurkan daun kawa yang sudah disangrai,” ujarnya berharap ada pihak yang membantu (Irfan F).