Mediaharapan.com,- Jakarta, HighScope Model United Nations (HSMUN) kembali hadir di tahun 2020 dan pada kesempatan kali ini kegiatan akan berlangsung secara daring. Tema yang diambil adalah “Ensuring Global Welfare in Times of Crisis”.
“Konflik tidak hanya dilihat sebagai sumber perpecahan, namun juga dapat dilihat sebagai motivasi untuk memicu sebuah gelombang perubahan”, demikian dikatakan Secretary-General HSMUN, Alduri Asfirka.
Ia menambahkan, pada saat ini para pemimpin dunia dan politisi telah berusaha untuk mengatasi luka, kekacauan sepertinya selalu berkecamuk di berbagai belahan dunia.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami menyadari bahwa perubahan tak hanya datang dari otokrat, namun juga rakyat jelata secara bersama berupaya untuk memperbaiki akibat dari berbagai kekacauan yang timbul”, jelas Alduri.
Sementara menurut Deputy Secretary-General HSMUN Jiddan Walta, peraturan yang dibuat oleh setiap negara telah memicu permasalahan-permasalahan di dunia yang bertentangan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau SDGs.
“Kondisi saat ini di mana kesehatan masyarakat dunia menjadi fokus utama, karena permasalahan ini telah merambat ke persoalan kemiskinan, kelaparan, kualitas pendidikan, ekonomi dan bahkan politik dan kemanan dunia”, urai Jiddan.
Pada kesempatan kali ini siswa yang tergabung dalam HSMUN memahami SDGs sebagai tujuan bersama sebagai warga dunia, dan tahun 2030 adalah masa di mana generasi kami akan menjadi pemimpin.
Sementara dari panitia pelaksana, Rama Ananda Amri menjelaskan, HSMUN yang ke-12 dan berlangsung pada 11 November 2020 ini bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi siswa-siswi peserta dengan simulasi berdiplomasi untuk bisa menjadi pemimpin yang kelak membawa kedamaian dan ketentraman dunia di tengah masa yang sulit ini.
“Oleh karena itu, semua topik yang diusulkan akan mencerminkan nilai-nilai SDGs. HSMUN merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah HighScope, dan tetap berlansung selama masa pandemi ini”, jelas Ananda.
Namun menurutnya kegiatan tetap dengan berbagai penyesuaian teknis, yakni secara daring, untuk membantu proses siswa berlatih untuk beradaptasi, berfikir solutif dan kreatif, bekerja sama, dan berani mengambil risiko.
Jasmine Abang, dari panitia lainnya mengatakan, HSMUN membuka relasi antar siswa dalam 1 generasi, yang kelak akan sama-sama berkontribusi bagi negara dan dunia.
“HSMUN mengolah kemampuan siswa untuk berempati, berfikir secara komprehensif dan kritis, kreatif mencari solusi baru dan melatih keterampilan untuk berdiplomasi demi tercapainya tujuan dunia”, pungkas Jasmine.(SAN)