MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahya Purnama alias Ahok mulai gerah dengan langkah yang diambil Plt. Gubernur DKI Soni Sumaraono.
Langkah Soni mengangkat sejumlah pejabat yang telah di nonaktifkannya menjadi bahan pengungkapan kegerahannya
Diketahui, Soni baru saja melantik enam pejabat untuk menduduki posisi strategis di Pemerintah Provinsi DK Jakarta dan mengukuhkan 5.032 PNS yang mengalami rotasi, promosi dan demosi.
Menurut Ahok, seharusnya Pejabat yang sudah dinonaktifkan tidak dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dengan alasan masih banyak PNS yang bekerja baik dan masuk dalam daftar tunggu yang bisa dipromosikan.
“Makanya, saya enggak tahu apakah Plt ini kecolongan atau apa. Buat apa sih ngambil pejabat yang ada masalah, yang sudah di nonaktifkan? Orang yang bagus aja banyak yang nganggur kok,” kata Ahok usai kampanye di Rumah Lembang, Jakarta, Kamis (5/1).
Anehnya, Ahok meminta Soni untuk tidak mempermasalahkan pejabat yang bidang tugasnya tak sesuai latar belakang pendidikan. Ahok beralasan, seseorang tak hanya dilihat dari pendidikan namun juga kinerja di lapangan.
“Kemarin sempat ada isu Plt mencopot orang yang enggak sesuai bidangnya. Misal, seorang Teguh (Kepala Dinas Tata Air) karena dia sarjana sosial, dianggap bukan rumpun teknis lalu dipecat,” ungkap Ahok.
Diberitakan Sebelumya, Soni Sumarsono Lakukan Perampingan Birokrasi Pemprov DKI, sejumlah kalangan menilai langkah yang diambil soni sangatlah berani, karena perombakan besar besaran secara otomati akan mengikia sel-sel Ahok di Pemproc DKI Jakarta.