MEDIAHARAPAN.COM, Sumatera Barat – Musibah Bencana Longsor dan banjir yang menimpa Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat pada Jumat (3/3/2017) kemarin telah membuat ribuan warga terdampak banjir yang berada di Sekitar Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat Terisolasi.
Bukan hanya warga penduduk, 9 Titik longsor yang terjadi di pangkalan diinfokan juga telah menjebak ratusan pengendara yang kemaren melintas di Jalan Utama penghubung Sumbar – Riau tersebut.
Longsor juga telah menimbun setidaknya 8 unit mobil yang anteri karena terjebak longsor di Km 17 Koto Alam, Pangkalan dan 4 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor, dan hingga saat ini Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian korban lainnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan Penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota masih terus dilakukan, bahkan tadi malam TIM Rescue masih terus bekerja membersihkan material longsor dan mencari kemungkinan ada korban lain akibat longsor.
“Pendataan warga terdampak banjir terutama di Kecamatan Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi sehingga data jumlah KK/jiwa terdampak belum dapat terlaporkan”. Kata Sutopo melalui Rilisnya yang diterima mediaharapan.com, jumat malam (3/3/2017)
Setidaknya Terdapat 12 titik banjir genangan di 7 Kecamatan dengan titik tertinggi dan bajir terparah menimpa Kec. Pangkalan akibat meluapnya sungai Maek yang melintas di Kecamatan Pangkalan.
Tim gabungan BPBD Limapuluhkota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, Relawan berupaya membersihkan material longsor untuk membuka akses menuju Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir.
Sebagai upaya darurat, dengan berjalan kaki tim gabungan bersama relawan membawakan nasi bungkus dan makanan siap saji kepada para pengendara yang hingga kini masih terjebak di jalan akibat terkepung longsor. (MH007/ZAL)