• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Citizen Artikel

Arus Balik Mazhab Ekonomi Dunia.?

by Media Harapan
19 January 2017 08:40
in Artikel, Citizen, Ekonomi, Opini
0

Fuad Bawazier (Net)

Oleh: Fuad Bawazier

Dua negara pelopor mazhab globalisasi ekonomi/free trade/privatisasi/kapitalisme dg pasar bebas adalah USA dan Inggris. Dimulai sejak Presiden Ronald Reagan dan PM Margareth Thatcher. Dg bantuan IMF, Bank Dunia, WTO dll gerakan mazhab ekonomi ini dg cepat mendunia. China yg baru bangun dari tidur lamanya segera memanfaatkan gelombang globalisasi dg sistem kapitalisme dan free trade ini dan sukses besar mendongkrak pertumbuhan ekonominya melalui arus masuk investasi dan teknologi ke negerinya sehingga menjadi negara dg cadangan valas terbesar di dunia, melebihi USD 3 Triliun.

Kini China diperhitungkan di kancah internasional sbg salah satu adidaya ekonomi dan militer. Hebatnya China mampu memanfaatkan gelombang kapitalisme pasar bebas dunia yg digerakkan negara2 Barat ini tanpa mengubah sistem politik dan ketatanegaraan di dalam negerinya.

Sebaliknya Indonesia, negeri yg sebenarnya paling tidak (belum) siap menghadapi gelombang perubahan yg di pelopori Amerika dan Inggris itu, tetapi paling getol mendukungnya. Sampai-sampai konstitusi dan sistem ketatanegaraannya ikut drastis diubah. Bila China berhasil mengubah negerinya menjadi produsen dan eksportir utama dunia, Indonesia justru semakin bergantung pada import dan menjadi sasaran konsumen dunia.

Dalam 3 dekade perkembangannya, mazhab ini mulai menuai kritik dahsyat terutama dari kelompok masyarakat yg merasa dirugikan. Sangat mengejutkan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) yg lahir sbg produk dari mazhab globalisasi pasar bebas. Kini Donald Trump,– pengusaha yg amat mempercayai ekonomi pasar dan peran swasta dlm ekonomi,– terpilih sbg Presiden Amerika. Sejak awal masa kampanyenya Trump menyerang praktek2 globalisasi dan free trade and investment. Trump lebih mempercayai ekonomi nasional dg sistem proteksionisme baik dlm bidang investasi maupun perdagangan. 

Dua negara besar ini,- USA dan UK,- selalu dikenal mampu mewarnai wajah atau ideologi ekonomi dunia. Karena itu, bila trend yg terjadi di Inggris dan Amerika ini berlanjut, nampaknya dunia akan kembali mengatur sistem ekonominya dg cara lama alias sistem proteksionisme yg dinilai sbg instrumen koreksi atas ketimpangan ekonomi antar negara. Trump atau Amerika mulai melarang produsen otomotif yg akan memasarkan produksinya ke USA mendirikan pabrik baru di Meksiko. Rencana TPP (Trans Pacific Partnership) dihentikan. Sistem tarif (bea masuk) akan digencarkan lagi di Amerika. Perlindungan thdp buruh di dalam negeri mereka akan diutamakan. Dapat diperkirakan kebijakan ekonomi baru Inggris dan Amerika ini akan terus berlanjut dan pelan pelan menggerogoti arus kebebasan globalisasi free trade dan investasi yg mereka nilai lebih menguntungkan China. Amerika dibawah Trump kini menyerukan “MAKE AMERICA GREAT AGAIN”.

Sementara itu, Indonesia yg jelas jelas kedodoran dlm mengikuti arus globalisasi free trade dan kapitalisme internasional, justru semakin getol dan latah mendukungnya sampai sampai hampir telanjang bulat tanpa proteksi apapun. Seakan akan sedang menyerukan “MAKE INDONESIA OCCUPIED AGAIN”. Praktis semua kekayaan alam, industri strategis dan barang2 konsumsi sehari hari sudah dikuasai asing. Saking globalisasinya, pulau pulau dan posisi2 atau jabatan2 strategispun akan “diglobalisasikan” atau di tawarkan ke asing. Konon para pekerja hiburan malam dan pekerja iseng  pemuas hidung belang juga sdh dijarah pendatang asing. Lalu apa yg tersisa utk anak bangsa ini ?

Wallahualam bisawab. 


Jakarta, 16 Januari 2017

Fuad Bawazier, 16 Jan 2017.

Comments

comments

Tags: AmerikaCHINAFuaf BawazierINDONESIA
Previous Post

Rusia Perpanjang Izin Menetap Snowden

Next Post

Menhan: Semua Elemen Bangsa Wajib Ikut Bela Negara

Media Harapan

Next Post

Menhan: Semua Elemen Bangsa Wajib Ikut Bela Negara

BERITA POPULER

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

24 August 2018 23:05
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04

Menyiapkan Generasi Emas Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah 

11 April 2017 07:16

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia