• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Citizen

Becak: “Emang Salah Gue Ape?” 

by Media Harapan
16 January 2018 21:59
in Citizen, Featured, Jurnalisme Warga, Opini
0

Oleh : Zeng Wei Jian

MEDIAHARAPAN.COM – Menurut Philosopher Alfred North Whitehead, half-truth memproduksi konklusi salah dan tipu daya.

Cerita Half-truth dibangun di atas fakta parsial. Separuh benar. Kadang hanya menampilkan satu fragmen kecil kebenaran dari keseluruhan fakta. Metode half-truth bisa menampilkan deceptive element, bias makna dan misrepresent the truth.

Fungsinya adalah membuat sebuah keyakinan (a belief) sebagai fakta.

Sebuah fakta, bila dinyatakan separo, bisa mislead orang banyak. Half-truth tidak lain adalah sebuah outright lie. Kebohongan sempurna.

Modus half-truth biasanya dipake oleh penipu profesional, untrustworthy people, dan mereka yang punya hidden agendas.

Dalam naskah “The Magic Lantern: The Revolution of 1989 Witnessed in Warsaw, Budapest, Berlin, and Prague”, Timothy Garton Ash menyatakan bahwa the essence of democratic politics might rather be described as “working in half-truth”.

Half-truth jadi kebiasaan dalam arena politik. Misalnya di DKI Jakarta. Half-truth gencar dipake sebagai mode nyerang Anies Baswedan di masalah rencana perizinan becak.

Kabar becak ini langsung disamber Anies’ Haters. Supaya kredible, mereka gunakan statemen “Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti”.

Si pengamat bilang, “Mengembalikan becak ke jalan raya itu kemunduran jauh”. Entah apa yang dia amati.

Padahal, Anies hanya berencana membuka trayek becak secara terbatas. Limited policy. Di area kompleks perumahan, lokasi turisme dan kampung yang tak terjangkau angkot.

Becak jadi “Angling” alias Angkutan Lingkungan. Bukan Angkot atau Angkutan Kota.

Selain punya hidden agendas, Anies’ Haters hobi berfantasi. Mereka ngayal urbanisasi masif serbu Jakarta. Jalan Sudirman-Thamrin blepotan wara-wiri becak. Di otak mereka, Traffic jam di mana-mana. Gara-gara Becak Anies, Jakarta jadi stucked Hellish city. Kota Neraka.

Go-Block kan…?!

Supaya tampak historis, mereka kutip statement ngawur dari Gubernur Wiyogo Atmodarminto yang mengatakan “pekerjaan menarik becak adalah penghisapan manusia atas manusia”.

Jadi seperti Romusha atau slavery itu profesi becak-driver. Seolah, Kang Becak versi Anies serupa dengan Chinese Rickshaw abad 17 atau imported African slaves di Jamaica. Padahal ngga gitu-gitu amat ya.

Becak lumrah di major shopping district macam Oxford Street London dan New York.
Selama ini becak masih beroperasi di Teluk Gong, Muara Baru, Cilincing. Di Tangerang, Pekalongan, Sumut, Semarang dan sebagainya becak bertebaran. Bahkan ada politisi berpose sebagai penarik becak sebagai pencitraan dulang suara.

Bukan Anies’ Haters namanya bila ngga jahat. Mereka bikin meim “becak online”. Disingkat “Be-ol”. Istilah slank. Artinya berak. Otak haters memang kusut.

Faktanya, Gubernur Anies Baswedan ngga pernah rilis ide soal “becak online”. Itu murni hoax. Hasil rekaan imaginer kaum haters. Fakta lain, sebenarnya Anies merealisasi kontrak politik Gubernur Jokowi yang menjanjikan operasi becak di Jakarta.

Semua opini Anies’ haters soal becak berdasarkan rasa benci. Masuk kategori hatespeech. “Opinion based on hate is not opinion at all,” kata Netizen Rio Sumantri.

Jurnalis Dick Lyles berkata, “Hate makes people stupid”.

Dan itu bisa dilihat pada para pembenci Anies Baswedan…!!!

THE END

Comments

comments

Previous Post

Impor Beras, ‘Cerdik’ Tapi Sadis!

Next Post

​Wabup Zuldafri Darma, “Ingatkan Penyerapan Anggaran Nagari Jangan Banyak Silpa” 

Media Harapan

Next Post

​Wabup Zuldafri Darma, “Ingatkan Penyerapan Anggaran Nagari Jangan Banyak Silpa” 

BERITA POPULER

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

24 August 2018 23:05
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04

Menyiapkan Generasi Emas Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah 

11 April 2017 07:16

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia