MEDIAHARAPAN.COM – Direktur CIA Mike Pompeo dilaporkan telah tiba di Ankara untuk bertemu dengan pihak berwenang Turki, membahas krisis Suriah dan kegiatan anti-Daesh (ISIS) dalam sebuah dialog serius.
Analisis pertahanan Koray Gurbuz mengatakan kepada Sputnik Turki bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak harus setuju dengan usulan Washington, yang mereka sebut sebagai sebagai sebuah perangkap.
Gurbuz, seorang ahli di Universitas Bilkent dan mantan Ketua Dewan Veteran Turki, memperkirakan bahwa Pompeo dan otoritas Turki juga akan membahas dukungan Washington terhadap pejuang Kurdi Suriah dan ekstradisi ulama Islam Fethullah Gulen, yang dianggap Erdogan bertanggung jawab atas kudeta militer yang gagal mengguncang Ankara dan Istanbul pada 16 Juli 2016.
“Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencover masalah ini selama percakapan telepon berlangsung pada hari Selasa,” katanya.
“Turki telah terlibat dalam pertarungan sengit dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Ankara memandang Partai Uni Demokratik (PYD) sebagai cabang (Amerika) di Suriah. Amerika telah menyediakan senjata (ke PYD). Mereka secara de facto menipu Ankara.” terang Gurbuz.
PYD, partai politik Kurdi terkemuka di Suriah utara, dan sayap bersenjatanya, yang dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat (YPG), telah menjadi salah satu sekutu utama Washington di daerah tersebut. YPG adalah bagian dari Pasukan Demokratik yang didukung AS di Suriah (SDF), yang telah berperan dalam membebaskan kota-kota al-Shaddadi, Manbij dan Tel Abyad.
Ankara menyatakan bahwa PYD berafiliasi dengan PKK, organisasi sayap kiri yang terlibat dalam perjuangan selama 1 dekade menjadi musuh Turki.
Trump dan Erdogan dikatakan telah sepakat untuk melakukan kerjasama operasi anti-Daesh di kota-kota Suriah dari Raqqa dan al-Bab.
“Jelas, Amerika tidak akan mengirim pasukan mereka untuk mengambil bagian dalam operasi ini. Mereka malah akan memobilisasi kekuatan-kekuatan yang mereka dukung di lapangan. Ini adalah kekuatan pertahanan diri terutama Kurdi. Akibatnya, Turki akan terjebak dalam dilema yang sulit karena memandang mereka sebagai teroris. ini akan membuat tantangan besar (untuk Ankara), baik di rumah dan di luar negeri, “katanya.Gurbuz bersikeras bahwa pihak berwenang Turki harus menolak proposal Washington berkenaan dengan membebaskan dua basis pertahanan Daesh jika YPG diikutsertakan didalamnya.
“Turki harus menahan diri dari melakukan setiap operasi militer bersama dengan Amerika Serikat. Ankara malah harus berkoordinasi dengan pasukan Presiden Bashar al-Assad dan Rusia. Turki tidak harus jatuh ke dalam perangkap yang ditetapkan oleh Amerika,” katanya kepada Sputnik. (MH029)