MEDIAHARAPAN.COM, Bekasi – Kabupaten Bekasi menjadi satu dari 10 daerah di Provinsi Jawa Barat, yang difokuskan untuk melakukan pengembangan desa berbudaya lingkungan atau eco village. Hal ini sebagai bentuk realisasi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism), poin penting dalam mengembangkan industri masa depan bangsa Indonesia. Alasan inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menggarap pariwisata secara sungguh-sungguh.
“10 desa tersebut merupakan desa-desa yang dilewati Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan Cibeet,” kata Ketua Jaringan Kerja Eco Village Kabupaten Bekasi, Indra Jaya, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (28/2).
la mengatakan saat ini sudah ada 10 desa di Kabupaten Bekasi yang telah mengembangkan eco village.
Dari 10 desa itu, enam di antaranya berada di Kecamatan Kedungwaringin (Kedungwaringin, Karangmekar, Mekarjaya, Karangsambung, Waringinjaya, dan Bojongsari), sedangkan empat desa lainnya berada di Kecamatan Cikarang Timur (Jatireja, Labansari, Jatibaru, dan Cipayung).
Menurut Indra tujuan dari eco village adalah mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan.
“Tentunya hal ini tidak terlepas dari peran kader eco village dan pihak terkait lainnya juga karena sebetulnya kewajiban untuk menjaga dan mengelola lingkungan itu adalah tanggung jawab bersama,” katanya.
Dia melanjutkan sejumlah program yang tertuang dalam rencana aksi eco village di 10 desa tersebut seperti Bank Sampah, Kawasan Rumah Pangan Lestari, Tanaman Keluarga serta Konservasi dan Penghijauan.
“Selain itu, kita juga tengah fokus membentuk wisata lokal desa agar masyarakat juga tahu program-program eco village seperti apa. Saat ini ada Situs Pacinan di Desa Mekarjaya, sementara untuk wisata desa tematiknya ada di Desa Cipayung,” katanya.
Indra melanjutkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengembangkan gerakan eco village di desa-desa lainnya. “Sedang kita kembangkan agar bisa berdiri juga di desa-desa lain. Ada delapan desa, Kepala Desanya mau bikin eco village mandiri dan anggarannya nanti dialokasikan dari dana desa,” ujarnya. (Della Angelia)