MEDIAHARAPAN.COM, Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik pernyataan pro-Israel dari Presiden AS Donald Trump terkait Dataran Tinggi Golan.
Dalam cuitan di Twitter, Trumpmenyerukan “untuk sepenuhnya mengakui Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan”
Erdogan mengatakan negara-negara Muslim tidak akan pernah membiarkan pendudukan Dataran Tinggi Golan disahkan.
“Pernyataan Presiden AS yang tidak menguntungkan tentang Dataran Tinggi Golan membawa kawasan itu ke jurang krisis dan ketegangan baru,” tambah Erdogan.
Erdogan mengatakan pendudukan Dataran Tinggi Golan telah memaksa orang-orang Arab dan Turki untuk bermigrasi.
Cuitan Trump pada hari Kamis muncul menyusul momentum perubahan yang dilakukan kongres di Capitol Hill. Departemen Luar Negeri pekan lalu mengubah terminologi untuk pertama kalinya di wilayah yang diperebutkan menyebutnya sebagai “dikontrol Israel” alih-alih penggunaan “pendudukan Israel” sebelumnya.
Israel telah lama mendorong Washington untuk mengakui klaimnya atas wilayah yang direbutnya dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967.
Israel menempati sekitar dua pertiga dari Dataran Tinggi Golan yang lebih luas sebagai akibat dari konflik. Mereka secara resmi mencaplok wilayah itu pada tahun 1981 – suatu tindakan dengan suara bulat ditolak pada saat itu oleh Dewan Keamanan PBB.
AS untuk pertama kalinya memberikan suara menentang resolusi tahunan PBB yang mengecam kendali Israel atas Dataran Tinggi Golan pada bulan November. Secara keseluruhan, 151 negara memberikan dukungan, dan hanya Israel dan AS yang menentang. (Anadolu/bilal)