MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Menpora Imam Nahrawi didampingi Anggota Pembina EYI Shobibah Rohmah menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Empower Youth Indonesia (EYI) – Great Leader for Great Nation (GLGN) oleh Ketua Pembina Lukman Tanjung, di Balai Sarwono, Jl. Madrasah No.14, Kemang Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (13/4) siang.
Selain pelantikan juga diadakan Talk Show yang menggugah semangat kepemudaan dengan tema “Memberdayakan Pemuda Indonesia” dan penandatanganan MoU dengan Telkom serta Asosiasi Media Digital tentang “Desa Cegah Narkoba”.
Menpora Menuturkan, Generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif dari setiap yang ada meski berbeda, serta meninggalkan sisi negatifnya. Pemuda harus selalu memiliki semangat jiwa perubahan untuk membangun negara Indonesia yang mandiri, tetap bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, budaya, dapat berpikir rasional, demokratis, tetap kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di negara kita.
“Indonesia dibangun oleh para pendiri bangsa didasarkan atas berbagai sudut pandang dan keberbedaan atas suku, agama, dan budaya, maka pemuda sekarang harus mampu menyikapi apa yang ada dengan semangat menyelesaikan masalah secara rasional dan demokratis, karena pada hakekatnya pemuda sekarang adalah calon-calon pemimpin masa depan yang mampu menata lebih baik penuh rasa damai dan tetap bersatu,” Kata Menpora dalam sambutannya.
“Saya menyambut baik dan apresiasi atas pelantikan EYI, karena saya yakin disini ada orang-orang hebat yang memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa kedepan untuk mandiri, saya juga berharap EYI dapat menjadi mitra strategis kesuksesan program kepemudaan Kemenpora seperti Pemuda Mandiri Perdesaan, Kirab Pemuda Nusantara, Kota Layak Pemuda, dan bersiap menjadi relawan demi suksesnya hajat bangsa Asian Games 2018,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Pembina EYI Lukman Tanjung menyampaikan bahwa permasalahan pemuda di Indonesia yang paling krusial saat ini adalah tentang bahaya narkoba dan pengangguran. Data BN menyebutkan bahwa dari 6 juta orang yang terkena narkoba ada 20% anak muda yaitu pelajar dan mahasiswa. Sedangkan dari data penyerapan tenaga kerja terjadi banyak penurunan alias terjadi pengangguran, yaitu data terakhir 2016 dalam setiap pertumbuhan ekonomi 1% hanya mampu menyerap 110 ribu tenaga kerja dan ada pengangguran sekitar 7 juta jiwa.
“EYI-GLGN meskipun hanya bagai setitik ditengah lautan permasalahan khususnya yang krusial narkoba dan pengangguran masih dapat dirasakan kehadirannya membantu mengatasi permasalahan bangsa,” katanya.
Dalam sambutan pelantikannya, Ketua EYI Mohamad Ikhsan Tualeka menegaskan EYI dibentuk dari berbagai elemen bangsa sebagai wadah bagi pemuda untuk mengembangkan minat dan bakat, memperluas wawasan, meningkatkan kualitas, dan membangun networking pemuda agar mampu bersaing diera global sehingga tampil mendunia menjadi pemuda luar biasa.
“Berbagai elemen bangsa dan berbagai profesi, seniman, artis, dan Junior Members EYI yaitu para pelajar 16 tahun, kebawah, dan berbagai profesi lintas bangsa ada di EYI, itulah sinergitas yang membedakan dari organisasi kepemudaan yang sudah ada,” demikian tokoh muda lulusan Amerika ini bertutur.
Acara diakhiri dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara EYI dengan Telkom dan Asosiasi Media Digital tentang program luar biasa yaitu Desa Cegah Narkoba. Turut hadir perwakilan Telkom Adi Prasetya, Ketua Dewan Pengawas EYI Jerry Tomasoa, Sekjen Laila Mona Ganiem, dan Bendum Ben Ukraina. (CAH)













