MEDIAHARAPAN.COM- Pembicaraan damai antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa berlangsung pada hari Kamis (23/2/2017) setelah 10 bulan terhenti disebabkan meningkatnya eskalasi pertempuran di Aleppo.
Dengan PBB sebagai mediator berharap pihak-pihak yang bertikai dapat bertatap muka dalam pertemuan yang langka ini.
Tujuannya adalah untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama 6 tahun dan membicarakan masa depan Suriah dimana kondisi Pemerintah Assad menjadi lebih kuat saat ini dibandingkan setahun yang lalu karena telah membuat kemajuan dalam pertempuran di Aleppo berkat bantuan Rusia.
Utusan Rusia mengatakan kepada PBB tuntutan pemberontak yang dibekingi Arab dan Barat agar Assad mundur adalah tindakan yang tidak masuk akal.
“Pemerintah (Suriah) tiba di Jenewa dengan instruksi yang konstruktif untuk mencapai kemajuan dalam pembicaraan tersebut,” kata Duta Besar Alexei Borodavkin kepada wartawan.
“Agenda pembicaraan ini belum siap, sejauh yang saya mengerti,” katanya. Dia berharap untuk menciptakan kemajuan pemerintahan, persatuan nasional, penyusunan konstitusi dan penjadwalan pemilu, sebagaimana seperti yang diamanatkan oleh resolusi PBB, dia melanjutkan.
Pada bulan April tahun lalu, PBB tidak berhasil mempertemukan pihak yang bertikai duduk berdialog dalam satu ruangan. (Ze)