MEDIAHARAPAN.COM – Pentagon pada hari Senin, (13/2/2017) mengutuk keras ujicoba terbaru peluru kendali milik Korea Utara. Sebagai komitmen menjaga tanah air dan sekutunya seperti Korea Selatan dan Jepang.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan kepada wartawan bahwa ” program senjata tidak sah” Korea Utara adalah ancaman yang jelas dan serius bagi keamanan nasional.
“Kami mampu bertahan melawan serangan rudal balistik Korea Utara dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah dan mengalahkan ancaman bagi wilayah, warga negara kami dan sekutu kami, ” tambah Davis seperti dikutip Reuters.
Korea Utara mengatakan telah berhasil menguji coba rudal balistik menengah tipe terbaru pada Minggu lalu (12/2/2017). Klaim kemajuan dalam program senjata Korea Utara itu mengejar sebuah pelangaran terhadap resolusi yang dikeluarkan PBB.
Rudal itu didorong oleh sebuah mesin berbahan bakar padat dan ter-upgrade, versi extended range dari rudal balistik kapal selam yang berhasil diuji Agustus tahun lalu, menurut kantor berita KCNA, Korea Utara.
Davis mengatakan tampaknya bahwa rudal itu merupakan rudal balistik jarak menengah, varian darat dari yang telah Korea Utara luncurkan menggunakan sebuah kapal selam tahun lalu.
Dia menambahkan bahwa rudal itu didorong oleh bahan bakar padat dan ditembakkan dari sebuah peluncur bergerak.
“Ini yang menjadi salah satu konsen kita, karena mereka telah berhasil membangun kemampuan rudal mereka sendiri, mereka juga telah berhasil melengkapinya dengan perangkat mobile bergerak. Perangkat mobile memudahkan mereka untuk bersembunyi, menghindari deteksi dan memungkinkan untuk diluncurkan dengan alat kecil,” terang Davis.
Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa AS, pejabat pertahanan Jepang dan Korea Selatan mengadakan teleconference pada hari Senin untuk membahas peluncuran rudal balistik Korut, mereka mengutuk sebagai “pelanggaran yang jelas dari beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.”
Mereka juga sepakat untuk terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk mengatasi tindakan Korea Utara, kata pernyataan itu. (Ze)