MEDIAHARAPAN.COM, Batusangkar, Sumatera Barat- “Dengan Bahasa Isyarat Semua Terlibat” itulah sebuah tema yang diangkat, singkat namun penuh makna yang luas. Agar masyarakat lebih jauh mengenal penderita tuna rungu yang membutuhkan penanganan khusus dalam cara berkomunikasi.
Saling memahami walau itu hanya dengan bahasa tubuh, dapat diterima dan mempunyai hak yang sama ditengah-tengah masyarakat itulah yang menjadi harapan dari Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Sumatera Barat.
Agar lebih diterima masyarakat dalam rangka Memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, Gerkatin Sumbar gelar Jalan Santai sekaligus Sosialisasikan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).
Ini pertama kali di Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Tanah Datar lah dijadikan tuan rumah. Diikuti lebih dari 136 penderita tuna rungu se-Sumatera Barat dilepas resmi orang nomor satu di kabupaten yang dijuluki Luhak Nan Tuo itu, Minggu pagi (23/09) di Lapangan Cindua Mato Batusangkar.
Pada kesempatan itu Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi yang didampingi Ny. Emi Irdinansyah, sebutkan, acara ini dapat mengingatkan masyarakat, bahwa penderita tuna rungu punya hak kesejahteraan yang sama dengan masyarakat lainnya.
“Terima kasih Gerkatin Sumatera Barat yang telah menjadikan Tanah Datar selaku tuan rumah pada peringatan ini sekaligus sosialisasi. Hendaknya ini dapat mewakili keinginan kita semua bahwa penyandang tuna rungu mempunyai hak sama dengan masyarakat pada umumnya,” kata Dia.
Dia juga menyampaikan, bilamana acara ini kembali terlaksana di Tanah Datar tahun-tahun berikutnya, agar lebih melibatkan seluruh komunitas terkait peyandang disabilitas selain Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) yang ada di Kabupaten/Kota se- Sumatera Barat, hingga nantinya dapat dipersiapkan dengan matang.
“Selamat Datang di Tanah Datar, nikmatilah suasananya setelah selesai berkegiatan disini,” kata Irdinansyah Tarmizi sembari mempraktekan bahasa Isyarat dihadapan para penyandang tuna rungu tersebut, dan dijawab suka cita oleh seluruh peserta Jalan Santai dan Sosialisasi Bisindo itu.
Sebelumnya, Ketua Gerkatin Sumatera Barat Ferinaldi melalui penerjemahnya mengatakan acara ini serentak diperingati di seluruh dunia yang bertujuan agar tak ada lagi diskriminasi penyandang disabilitas khususnya tuna rungu dimana pun berada.
“Peserta berasal dari Kabupaten/Kota diseluruh Sumatera Barat bahkan ada beberapa yang berasal luar Sumatera Barat seperti Riau dan daerah lainnya, ini semata-mata hanya untuk mencegah diskriminasi terhadap penyandang disabilitas,” sebut Dia.
Ia menambahkan bahwa Gerkatin terbuka untuk semua penderita tuna rungu berumur 17 tahun ke atas yang nantinya akan dibina oleh pembimbing yang berkompeten dibidangnya sehingga kedepan para peyandang tuna rungu menjadi kader bahasa isyarat bagi tuna rungu lain.
Seirama dengan itu, ketua DPC PPDI Tanah Datar Meryanto mendukung terlaksana acara tersebut, yang secara langsung dapat menambah percaya diri seluruh peyandang disabilitas tidak hanya tuna rungu.
“Melalui acara ini kami buktikan bahwa kekurangan fisik tidak dapat menghalangi kami untuk memberikan dorongan dan semangat kepada disabilitas lainnya. Haparan kami kedepannya supaya apa yang menjadi masalah umum, menimpa peyandang disabilitas dapat segera terselesaikan,” ucapnya.
Usai gerak jalan santai tersebut dilanjutkan sosialisasi dan pembagian cindera mata oleh Bupati Tanah Datar didampingi Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi di Gazebo Indo Jolito Batusangkar. (Irfan F)