Padang – Anggota DPRD Sumbar dari Daerah Pemilihan (Dapil) III (Agam-Bukittingi), Armiati meminta pihak kejaksaan turun untuk mengusut pelaksanaan proyek Jalan Palupuah-Pagadih-Koto Tinggi, Kabupaten Agam. Armiati menilai, pengerjaan jalan yang menelan dana Rp4,9 miliar itu berjalan tak wajar.
Seperti dilansir koran Haluan, Minggu (18/12/2016), Armiati menyatakan bahwa temuannya saat berkunjung ke lokasi jalan tersebut, terlihat pengerjaan jalan sepanjang 900 meter itu, ternyata yang baru rampung 100 persen hanya 400 meter. Sedangkan yang 500 meter lagi baru berupa cor dasar atau awal.
“Besarnya dana yang diberikan untuk proyek tersebut tak sebanding dengan capaian kerja yang ada sekarang. Mestinya yang 900 meter itu telah tuntas keseluruhan 100 persen. Nyatanya yang selesai baru 400 meter,” ucap Armiati.
Menurutnya agar tidak menimbulkan kecurigaan di masyarakat, proyek ini perlu diaudit. Harus ada penjelasan dan pertangungjawaban untuk semuanya. Jika memang ada unsur kesengajaan melambungkan anggaran, dirinya meminta kejaksaan turun.
Desakan pengusutan kejanggalan pelaksanaan proyek jalan juga disampaikan masyarakat setempat, Afdal (32). Warga Pagadih, Agam tersebut berencana mengadukan persoalan yang ada ke kejaksaan.
“Kami akan melayangkan surat ke Kejaksaan yang ditembuskan langsung ke DPRD serta Gubernur Sumbar. Pengaduan ditulis atas nama LSM Nagari Kecamatan Palupuh yang langsung ditandatangani oleh ketua KAN, dan Wali Nagari,” ujar Afdal.
Camat Palupuh Harizon mengatakan, memang banyak masyarakat yang mengeluh dengan kondisi yang ada sekarang. Hal itu karena jalan provinsi yang terletak Pagadih tersebut merupakan akses warga menuju Limapuluh Kota.
Dia khawatir, jika dibiarkan berlarut-larut maka akan perdampak dapak buruk untuk sektor perekonomian masyarakat Palupuh yang mayoritas adalah petani.
“Tak hanya itu, banyak potensi pariwisata yang terabaikan akibat infrastukstur yang ada masih kurang memadai. Untuk Kecamatan Palupuah saja misalnya, kita memiliki air terjun Sarasah dan taman Raflesia, namun belum bisa dikembangkan dengan baik karena kondisi jalan yang ada belum mendukung,” paparnya.
Harizon berharap dengan selesainya pengerjaan perbaikan jalan provinsi ini, nantinya akan ada investor yang akan menanamkan modalnya untuk mengembangkan potensi pariwisata. Sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
Sumber: Haluan