• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Citizen Artikel

SEBENARNYA TAK ADA BENTURAN PERADABAN DI DUNIA (bag. penutup)

by Achmad Zaenudin
3 January 2017 21:54
in Artikel, Citizen, Jurnalisme Warga, Khazanah, Opini
0
SEBENARNYA TAK ADA BENTURAN PERADABAN DI DUNIA (bag. penutup)

peta geopolitik perang dunia II (ilustrasi).

Oleh: Sufyan al Jawi

Huntington membagi Peradaban Dunia menjadi:

1. Peradaban Barat, yang terdiri dari: Amerika Serikat dan Kanada, Eropa Barat dan Tengah, Australia dan Oseania.
Sedangkan Rusia (Eks Induk Uni Soviet) yang ideologinya (komunis-sosialis) telah dikalahkan, melebur menjadi negara berperadaban Barat. Begitu pula negara-negara Ortodox dan negara-negara Amerika Latin, semuanya masuk dalam kategori Peradaban Barat. Bercirikan: Protestan, Ortodox, & Katholik yang bermuara kepada Kapitalis.

2. Peradaban Timur adalah campuran Peradaban Buddha, Tiongkok, Hindu dan Jepang.
Yaitu; kawasan Buddhisme di Bhutan, Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, Sri Lanka dan Thailand. Kawasan Tiongkok dan diaspora Tiongkok di Korea, Singapura, Taiwan, dan Vietnam. Kawasan Hinduisme yang berpusat di India, juga Nepal dan Bhutan. Jepang, dianggap sebagai campuran peradaban Tiongkok dan unsur-unsur Altaik tua, bangsa Jepang sendiri menyebut diri mereka sebagai keturunan Jomon (Jawa purba).

3. Peradaban Islam dan Timur Tengah (yang juga meliputi negara-negara Afrika). Indonesia, Malaysia, Brunei (Nusantara modern) merupakan bagian dari Peradaban Islam non Timur Tengah.

Perang Dingin pasca Perang Dunia II diakhiri dgn bubarnya Blok Timur (komunis Sosialis) yang kini telah berubah menjadi blok Sosialis-kapitalis. Yaitu kapitalisme Negara – atau kapitalisme swasta yang didukung oleh negara.

KOLONIALISASI (INVASI)

Dalam kapitalisme – penguasaan uang oleh bank yang dimotori Yahudi, sebagian telah nyaris sempurna. kecuali pada negara-negara “tertinggal” seperti Indonesia. Dimana penerbitan uang nyaris sepenuhnya merupakan kebijakan politik, bukan berdasarkan perekonomian murni.

Dulu, perang – baik itu perang sipil (perang saudara) maupun perang antar negara – begitu pula dengan bencana alam dan musibah lainnya – merupakan cara Tuhan untuk menyeimbangkan jumlah populasi penduduk dalam suatu kawasan.

Kolonialisasi Eropa pada Abad Pertengahan 1600 -1900 an, adalah eksodus (invansi) manusia dalam jumlah amat besar dari bangsa-bangsa Elang (Penjajah) terhadap kawasan yg dihuni oleh bangsa-bangsa “Bajing dalam Kurungan” yang muter-muter disitu aja atau bangsa Tertinggal.

Di mana, kala itu yang menjadi bangsa Elang adalah Orang-orang Eropa, mereka mengalami ledakan jumlah penduduk yang harus segera diatasi. Sedangkan bangsa Tertinggal adalah seluruh dunia, yang meliputi; Amerika, Afrika, Timur Tengah, Asia, Australia & Pasifik.

Bangsa Elang merampas tanah dengan cara membodohi (menipu), dan bahkan membantai bangsa-bangsa”Bajing dalam Kurungan”. Tiongkok telah mengajarkan kepada Barat, cara untuk melenyapkan sebuah bangsa Nusantara yg mukim di Negara Champa.

Yaitu invasi Champa secara terus menerus setelah Majapahit melemah akibat Perang Paregreg (Perang Saudara) 1406. Perang ini diawali oleh perebutan tahta penerus Hayam Wuruk, yang diperparah oleh adegan suap menyuap (korupsi) yang dilakukan oleh para pedagang Cina kepada para penguasa Jawa. Dan pada puncaknya, tahun 1832, Vietnam yang merupakan diaspora Tiongkok menghancurkan bangsa Champa.

Barat – utamanya Bangsa Inggris Amerika, dan Inggris Australia melakukan hal yang lebih keji terhadap pribumi Amerika (Indian) dan pribumi Australia (Aborigin), pada Abad 19 hingga 20 (1860-an hingga 1960an).

Dalam Kolonialisasi Barat, bangsa Elang (Eropa) menempatkan budak-budak Afrika, kuli-kuli Cina dan tentara-tentara bayaran asal India – Nepal di negara-negara jajahannya.

TIDAK ADA BENTURAN PERADABAN

Benturan Peradaban yang digembar gemborkan oleh Media Barat, hanyalah pengalihan isu belaka. Konspirasi Barat – dengan “Konsep Arab Springs” akibat titik jenuh SDA minyak di Timur Tengah, melakukan adu domba antar bangsa Arab. Penduduk Arab dibunuh dan diusir dari negaranya.

Untungnya Barat sudah mengendalikan jumlah penduduknya, secara tak sengaja – dengan munculnya free sex dan keengganan rakyat Barat untuk berumah tangga dan memiliki banyak anak. Sehingga bangsa Barat yang jauh sebelumnya telah memiliki banyak wilayah subur nan luas, seperti Amerika, Australia dan Oceania, tidak butuh melakukan kolonialisasi lagi.

Sedangkan India dan Tiongkok, kini terjebak pada masalah yang sama, yaitu ledakan jumlah penduduk ! Penduduk India, terus berjejal penuh sesak di negaranya sendiri. Perang SARA sering meletup, untuk seimbangkan jumlah penduduk, meskipun itu gagal. Karena angka kelahiran yang tinggi.

Dan Tiongkok, kewalahan dengan banyaknya pengangguran. TVRI pernah memberitakan ada 400 juta orang pengangguran di sana. Politisi kita juga mengungkap ada 45 juta orang Cina yang menganggur, dan itu beban bagi pemerintah Tiongkok !

Dua tahun ini, Tiongkok telah merebut Zimbabwe & Angola dari tangan rakyat Afrika. Yuan telah menggantikan mata uang lokal. Sedangkan kemarin, Bank of China mulai siram $ 70 Milyar untuk stabilkan fiskal. Konsekwensinya banyak investasi & bond trading senilai trilyunan US$ akan mangkrak. Yuan akhirnya bergantung pada US$.

Skenario kolonialisasi Tiongkok berkedok investasi sudah kita saksikan bersama. Tahun 2017, kunci dari konspirasi busuk itu akan terbuka dengan amat jelas.

Tak ada benturan peradaban. Tak ada perang SARA !! Yang ada bangsa Dragon (Naga) kini tengah mengikuti cara bangsa Elang. Mereka ingin menjajah secara fisik dan merampas negeri bangsa Tertinggal – bangsa Nusantara.

Editor: Achmad Zaenudin

Comments

comments

Previous Post

Wakil Ketua MPR minta Alasan Kominfo Blokir 11 Situs bernafaskan Islam

Next Post

Soni Sumarsono Lakukan Perampingan Birokrasi Pemprov DKI

Achmad Zaenudin

Next Post

Soni Sumarsono Lakukan Perampingan Birokrasi Pemprov DKI

BERITA POPULER

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

24 August 2018 23:05
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
SEBENARNYA TAK ADA BENTURAN PERADABAN DI DUNIA (bag. penutup)

SEBENARNYA TAK ADA BENTURAN PERADABAN DI DUNIA (bag. penutup)

3 January 2017 21:54
Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

3 April 2019 23:32
Judi Offline

Judi Offline

6 November 2023 23:19

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia