peta geopolitik perang dunia II (ilustrasi).
Oleh: Sufyan al Jawi
Huntington membagi Peradaban Dunia menjadi:
1. Peradaban Barat, yang terdiri dari: Amerika Serikat dan Kanada, Eropa Barat dan Tengah, Australia dan Oseania.
Sedangkan Rusia (Eks Induk Uni Soviet) yang ideologinya (komunis-sosial
2. Peradaban Timur adalah campuran Peradaban Buddha, Tiongkok, Hindu dan Jepang.
Yaitu; kawasan Buddhisme di Bhutan, Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, Sri Lanka dan Thailand. Kawasan Tiongkok dan diaspora Tiongkok di Korea, Singapura, Taiwan, dan Vietnam. Kawasan Hinduisme yang berpusat di India, juga Nepal dan Bhutan. Jepang, dianggap sebagai campuran peradaban Tiongkok dan unsur-unsur Altaik tua, bangsa Jepang sendiri menyebut diri mereka sebagai keturunan Jomon (Jawa purba).
3. Peradaban Islam dan Timur Tengah (yang juga meliputi negara-negara Afrika). Indonesia, Malaysia, Brunei (Nusantara modern) merupakan bagian dari Peradaban Islam non Timur Tengah.
Perang Dingin pasca Perang Dunia II diakhiri dgn bubarnya Blok Timur (komunis Sosialis) yang kini telah berubah menjadi blok Sosialis-kapita
KOLONIALISASI (INVASI)
Dalam kapitalisme – penguasaan uang oleh bank yang dimotori Yahudi, sebagian telah nyaris sempurna. kecuali pada negara-negara “tertinggal” seperti Indonesia. Dimana penerbitan uang nyaris sepenuhnya merupakan kebijakan politik, bukan berdasarkan perekonomian murni.
Dulu, perang – baik itu perang sipil (perang saudara) maupun perang antar negara – begitu pula dengan bencana alam dan musibah lainnya – merupakan cara Tuhan untuk menyeimbangkan jumlah populasi penduduk dalam suatu kawasan.
Kolonialisasi Eropa pada Abad Pertengahan 1600 -1900 an, adalah eksodus (invansi) manusia dalam jumlah amat besar dari bangsa-bangsa Elang (Penjajah) terhadap kawasan yg dihuni oleh bangsa-bangsa “Bajing dalam Kurungan” yang muter-muter disitu aja atau bangsa Tertinggal.
Di mana, kala itu yang menjadi bangsa Elang adalah Orang-orang Eropa, mereka mengalami ledakan jumlah penduduk yang harus segera diatasi. Sedangkan bangsa Tertinggal adalah seluruh dunia, yang meliputi; Amerika, Afrika, Timur Tengah, Asia, Australia & Pasifik.
Bangsa Elang merampas tanah dengan cara membodohi (menipu), dan bahkan membantai bangsa-bangsa”Bajing dalam Kurungan”. Tiongkok telah mengajarkan kepada Barat, cara untuk melenyapkan sebuah bangsa Nusantara yg mukim di Negara Champa.
Yaitu invasi Champa secara terus menerus setelah Majapahit melemah akibat Perang Paregreg (Perang Saudara) 1406. Perang ini diawali oleh perebutan tahta penerus Hayam Wuruk, yang diperparah oleh adegan suap menyuap (korupsi) yang dilakukan oleh para pedagang Cina kepada para penguasa Jawa. Dan pada puncaknya, tahun 1832, Vietnam yang merupakan diaspora Tiongkok menghancurkan bangsa Champa.
Barat – utamanya Bangsa Inggris Amerika, dan Inggris Australia melakukan hal yang lebih keji terhadap pribumi Amerika (Indian) dan pribumi Australia (Aborigin), pada Abad 19 hingga 20 (1860-an hingga 1960an).
Dalam Kolonialisasi Barat, bangsa Elang (Eropa) menempatkan budak-budak Afrika, kuli-kuli Cina dan tentara-tentara bayaran asal India – Nepal di negara-negara jajahannya.
TIDAK ADA BENTURAN PERADABAN
Benturan Peradaban yang digembar gemborkan oleh Media Barat, hanyalah pengalihan isu belaka. Konspirasi Barat – dengan “Konsep Arab Springs” akibat titik jenuh SDA minyak di Timur Tengah, melakukan adu domba antar bangsa Arab. Penduduk Arab dibunuh dan diusir dari negaranya.
Untungnya Barat sudah mengendalikan jumlah penduduknya, secara tak sengaja – dengan munculnya free sex dan keengganan rakyat Barat untuk berumah tangga dan memiliki banyak anak. Sehingga bangsa Barat yang jauh sebelumnya telah memiliki banyak wilayah subur nan luas, seperti Amerika, Australia dan Oceania, tidak butuh melakukan kolonialisasi lagi.
Sedangkan India dan Tiongkok, kini terjebak pada masalah yang sama, yaitu ledakan jumlah penduduk ! Penduduk India, terus berjejal penuh sesak di negaranya sendiri. Perang SARA sering meletup, untuk seimbangkan jumlah penduduk, meskipun itu gagal. Karena angka kelahiran yang tinggi.
Dan Tiongkok, kewalahan dengan banyaknya pengangguran. TVRI pernah memberitakan ada 400 juta orang pengangguran di sana. Politisi kita juga mengungkap ada 45 juta orang Cina yang menganggur, dan itu beban bagi pemerintah Tiongkok !
Dua tahun ini, Tiongkok telah merebut Zimbabwe & Angola dari tangan rakyat Afrika. Yuan telah menggantikan mata uang lokal. Sedangkan kemarin, Bank of China mulai siram $ 70 Milyar untuk stabilkan fiskal. Konsekwensinya banyak investasi & bond trading senilai trilyunan US$ akan mangkrak. Yuan akhirnya bergantung pada US$.
Skenario kolonialisasi Tiongkok berkedok investasi sudah kita saksikan bersama. Tahun 2017, kunci dari konspirasi busuk itu akan terbuka dengan amat jelas.
Tak ada benturan peradaban. Tak ada perang SARA !! Yang ada bangsa Dragon (Naga) kini tengah mengikuti cara bangsa Elang. Mereka ingin menjajah secara fisik dan merampas negeri bangsa Tertinggal – bangsa Nusantara.
Editor: Achmad Zaenudin