MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Tim Densus 88 Antiteror mengamankan sejumlah barang bukti dalam penangkapan dua tersangka bom panci, Bandung, Agus Sujatno alias Abu Muslim dan Soleh alias Gun-gun.
Beberapa zat kimia dan bahan baku pembuatan peledak jenis Triacetone Triperoxide (TATP) itu ditemukan di kediaman Agus, Jalan Kebun Gadang 3, Maleker, Batu Nunggal, Kota Bandung, 8 Maret lalu.
“Tim Densus menyita bahan peledak jenis TATP. Lalu, ada sebuah panci, lima baterai, kabel, H2O2, bayclin, pembersih lantai, asam nitrat, serta racikan bom yang telah dilakukan disposal. Termasuk, termometer, dan tas ransel,” kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di kantornya, Senin (13/3/2017).
Berdasarkan data dari Puslabfor Polri, Boy menerangkan, ada 12 kilogram TATP yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Jika, diledakkan seluruhnya, maka bahan peledak tinggi (high explosive) primer itu akan menghasilkan kekuatan ledakan (velocity of detonation) mencapai 5.300 meter per detik.
Sehingga, mampu menyebabkan efek dari mata rantai ledakan (shock wave) yang lebih luas.
“Jadi termasik high explosive primer. Dia (TATP) ini sensitif dengan gesekan. Bom yang meledak di (lapangan) Pandawa ini dibuat di laboratorium dia (Agus),” terang mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.
Seperti diketahui, polisi mengamankan dua tersangka Agus dan Soleh usai melakukan pengembangan terhadap teduga teroris Yayat Cahdiyat.
Yayat tewas tertembak saat hendak diamankan petugas usai meledakkan bom panci di lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung, 27 Februari lalu. (Goeh Gorbachev).











