MEDIAHARAPAN.COM Jakarta – Tim kemenangan Pasangan Calon (Paslon) Anies Baswedan – Sandiaga Uno punya strategi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua dengan dimulainya masa kampanye sejak 7 Maret 2017. Meski partisipasi pemilih naik signifikan, yakni di angka 75,75 persen, masih ada yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 24,25 persen.
Angka pemilih golongan putih (golput) inilah yang baik oleh penyelenggara maupun pasangan calon diupayakan untuk berpartisipasi. Koordinator Anies-Sandi Digital Volunteer (Insider), Anthony Leong mengatakan,dalam rangka meraup suara dari pemilih golput tersebut, pihaknya menerapkan strategi jemput bola.
“Strateginya menjemput bola. Kita tawarkan program kerja yang menguntungkan dan memberikan benefit untuk mereka,” kata Anthony saat dihubungi kami, Jumat (10/3/2017).
Pengusaha muda ini melanjutkan, kalangan golput rata-rata berpikir rasional atau sekadar malas datang ke TPS untuk menunaikan hak politik. Karena itu, hal ini harus disiasati dengan benar. Untuk golput di kalangan anak muda, tim pemenangan Anies-Sandi berusaha menghadirkan kemasan sosialisasi program kerja yang menarik.
“Pendekatan ke anak muda ya dengan menggelar acara-acara yang menyentuh kalangan anak muda. Kita tawarkan media yang memang kita bisa berikan pada publik untuk mereka bisa meyakini Anies-Sandi yang terbaik,” ujarnya.
Tim Anies – Sandi pun memperhitungkan calon pemilih dari kaum hawa,banyak relawan perempuan membantu mensosialisasikan progaram KJP-Plus,sebelumnya para ibu rumahtangga mengkhawatiran gubernur baru akan menghapus KJP,dengan program KJP-Plus banyak keuntungan yang akan diterima warga Jakarta. (Bams)