MEDIAHARAPAN.COM, Washington – Presiden AS Donald Trump menyetujui keputusan untuk mempertahankan kehadiran militer di Suriah, pada hari Selasa (5/3/2019).
Keputusan itu muncul dua bulan setelah dia tiba-tiba mengumumkan Washington akan menarik semua pasukan dari wilayah tersebut.
NBC News memperoleh salinan surat yang dikirim oleh sekelompok anggota parlemen ke Trump, yang mencakup tanggapan tertulis dari presiden.
Surat tertanggal 22 Februari itu memuji keputusan presiden untuk mempertahankan “pasukan penstabil kecil Amerika” bersama dengan “pasukan darat dari sekutu Eropa kami” di daerah itu, untuk mencegah kebangkitan kelompok teror ISIS.
“Sebagaimana anda, kami berusaha memastikan bahwa semua keuntungan yang dibuat di Suriah tidak hilang, bahwa ISIS tidak pernah kembali, bahwa Iran tidak berani, dan bahwa kami mengkonsolidasikan keuntungan kami dan memastikan hasil terbaik di Jenewa untuk kepentingan Amerika,” tulis surat itu.
“Saya setuju 100%. Semua sedang dilakukan,” tulis Trump sebagai tanggapan, langsung menulis pada surat itu dan menandatanganinya.
Pada bulan Desember, Trump mengumumkan rencana untuk menarik 2.000 tentara Amerika dari negara yang dilanda perang berkepanjangan itu, dengan mengatakan koalisi pimpinan-AS telah berhasil mengalahkan ISIS secara militer.
Kemudian, bulan lalu administrasi Trump menarik kembali rencana itu, mengatakan sekitar 200-400 tentara akan tetap di Suriah sebagai bagian dari upaya pemeliharaan perdamaian.
Personel militer AS sejak itu mengatakan bahwa beberapa ratus tentara akan tetap di kawasan itu, dengan pasukan yang tinggal di timur laut Suriah untuk menciptakan “zona aman” serta pasukan berada di garnisun al-Tanf di Suriah selatan.
Pekan lalu, ketika berbicara dengan pasukan AS di Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf di Alaska, Trump mengatakan bahwa 100 persen wilayah ISIS telah diambil alih. (Anadolu/bilal)