MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Kontradiktif pernyataan pejabat negara tentang keberadaan Komunisme, dianggap dapat menimbulkan polemik baru ditengah masyarakat, Ketua Umum Wahana Muda Indonesia Baru (WMI) Handriansyah meminta agar negara mengeluarkan pernyataan resmi dengan melibatkan lembaga terkait.
“Sangat disayangkan jika pejabat negara mengeluarkan pernyataan yang tidak seirama dan bertolak belakang, terkesan ada masalah satu dengan lainnya. Pemerintah harus mengeluarkan statement resmi dengan melibatkan lembaga terkait” Kata Handriansyah, Rabu (25/1/2017)
Menurut WMI, Presiden Jokowi harus memanggil Menteri Pertahanan, Menteri Agama dan Polri karena ketiga lembaga ini telah mengeluarkan pernyataan yang dianggap sumir tentang Komunisme.
“Jokowi sebagai Presiden harus memanggil Menhan, Menag dan Polri untuk dikonfrontir, dan sebagai input juga harus melibatkan BIN dan TNI dalam hal ini Panglima TNI. agar tidak ada silang sengketa baik dilembaga pemerintahan maupun ditengah Masyarakat” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Menteri Agama mengatakan bahwa isu Komunisme merupakan hantu yang sengaja dibangunkan karena menurutnya Komunisme di Indonesia sudah Lama Mati.
“Siapa, sih, yang diduga komunis saat ini? Itu jangan-jangan hantu yang sedang dibangunkan lagi untuk menakut-nakuti kita,” kata Lukman seperti dilansir Antaranews di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Dari pihak Polri, Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan membantah pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq terkait indikasi kebangkitan PKI. bahkan ia menganggap pernyataan Habib Rizieq tidak berdasar dan terkesan mengada-ada.
“Faktanya kan nggak ada. Sudah nggak ada PKI di dunia,” tegas Iriawan kepada wartawan di Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Menurutnya, Habib Rizieq sengaja menciptakan isu tersebut. Seperti halnya, isu terkait rectoverso uang tahun emisi 2016 yang dianggapnya mirip logo palu arit.
“(Isu PKI) Itu kan dibuat-buat saja. Sama seperti (kasus) uang,” ungkapnya. “Bagaimana bisa bangkit? Kita tahu juga embrionya, kalau ada.” pungkasnya.
Sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa pihaknya memilki data intelijen tentang adanya pergerakan generasi neo komunis di Indonesia.
Bahkan, Menhan mengeluarkan statement keras yang menyatakan bahwa pihak yang menyebut Komunisme tidak ada harus diselidiki dan dipertanyakan.
“Jadi patut kita curigai itu yang bilang enggak ada (PKI) mungkin dia yang Komunisme” Kata Ryamizard saat silaturrahmi dengam aktifis dan para tokoh di Balai kartini Jakarta pada Jumat 13 Mei 2016 lalu.
Berdasarkan itu, WMI meminta agar Pemerintah segera mengeluarkan pernyataan resmi demi terciptanya ketenangan dan kedamaian ditengah Masyarakat.
“Demi terciptanya keamanan dan kedamaian, dan untuk menghormati jasa para penjuang dan pahlawan Revolusi, maka Pemerintah harus segera mengeluarkan pernyataan bersama” tegasnya. (Neo)
