MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Mantan Kepala BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si mengaku dirinya jadi korban Kreatifitas yang amat negatif dunia online Indonesia hari ini.
Hal itu dikatakan Andrinof pada akun facebooknya saat menjawab klarifikasi para pengkomentar statusnya yang menilai andrinof terbalik dalam menerjemahkan Press Release Kominfo tentang maraknya berita Hoax seputar pemasangan sistem big data cyber security dan cybercrime police (BDCS).
“Siapp… Kalau ternyata ini HOAX, mohon maaf sebesar-besarnya. Saya jadi korban kreatifitas yg amat negatif. Mohon maaf… kpd semua teman2 facebookers”, Kata andrinof, Sabtu (7/1/2017).
Dalam facebooknya Andrinof mengatakan bahwa system Big Data Cyber Security (BDCS) Indonesia sudah terpasang, dia menghimbau agar masyarakat menghindari berita dan gambar negative atau lelucon lainnya melalui Social Media.
Selain memuat alamat web Kominfo pada facebooknya, Pengamat Kebijakan Publik ini juga menjelaskan bahwa dalam sistem BDCS melalui Polisi internet akan menelusuri sumber pengirim berita ataupun gambar dengan teknik internet sistem.
Status Andrinof itu dikomentari Akun Anggi PG dan mengatakan bahwa Press Release Kominfo BDCS adalah hoax.
“Pak justru katanya yang dipress release, big data cyber security itu Hoax” kata akun Anggi.
Sedangkan akun Bhayu MH ingin membagikan status Andrinof itu di group Netizen dengan catatan.
“izin membagikan digroup “Netizen untuk Negeri” Pak. Tapi dengan catatan karena justru tautannya adalah penjelasan dari tulisan status panjangnya”. Kata pemilik akun Bhayu MH.
1 Jam kemudian Andrinof mengupdate status yang berisikan permohonan maafnya karena berita canggih pemasangan CBDS yang telah dipublish dalam status sebelumnya adalah Hoax.
“Mohon MAAF ya Bapak, Ibu dan teman2 semua… Berita canggih CBDS itu ternyata HOAX..!! Mohon Maaf”. kata Andrinof. yang kemudian mengedit kalimat CDBS jadi BDCS. (MH007)