MEDIAHARAPAN.COM, Sumatera Barat – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang Pariaman merilis bahwa Bencana banjir dan longsor yang menimpa Kabupaten Lima Puluh Kota ( Pangkalan ) dan Sijunjung ( Kamang Baru) Secara kecuacaan terjadi akibat adanya pola cuaca khusus.
Dikatakan, belokan massa udara diwilayah Riau bagian barat ( sekitar Kampar, Bangkinang ) yang mengakibatkan pertumbuhan awan awan hujan di Riau bagian barat, Pergerakan massa udara dari timur menuju barat-tenggara sehingga awan awan hujan yang terbentuk diwilayah Riau bagian barat bergerak dan meluas ke wilayah Sumatera Barat bagian timur seperti Pangkalan, Halaban, Sijunjung bagian timur dan Dharmasraya.
“Hal ini dapat dilihat dari citra radar Cuaca Pekanbaru yang kami lampirkan. Faktor pendukung lainnya dimana MJO pada phase 3 dalam hal ini terjadi pasokan uap air ke wilayah Sumatera Barat khususnya bagian pesisir”. Sebut BMKG dalam rilis yang diterima mediaharapan.com melalui Broadcast, Jumat (3/3/2017).
Adapun Intensitas hujan yang terukur selama 24 jam adalah sebagai berikut:
1. Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman : 13.8 mm ( hujan ringan)
2. Stasiun Meteorlogi Maritim Teluk Bayur : 19.3 mm( hujan ringan )
3. Stasiun Geofisika Padang Panjang : 23 mm ( hujan sedang )
4. Stasiun Klimatologi Padang Pariaman : 42.1 mm ( hujan sedang )
5. Stasiun Pemantau Atmosfer Global KotoTabang Agam : 28.4 mm ( Hujan sedang )
6. Pos hujan Pasadama Bukitinggi :27.6 mm ( hujan sedang )
7. Pos hujan Kampar Riau : 3.8 mm ( hujan ringan )
8. Pos hujan Suliki/Lima Puluh Kota : 40 mm ( hujan sedang )
9. Pos Hujan Tanjung Pati/Lima Puluh Kota : 50 mm ( hujan lebat )
10. Data radar Pekanbaru daerah Pangkalan/Lima Puluh Kota dan sekitarnya : 5-10 mm/jam ( hujan sedang )
Diberitakan sebelumnya, banjir hebat telah Merendam ratusan rumah warga Kabupaten Limapuluh Kota di 10 titik Kawasan yang terdampak banjir, Yakni: Nagari Sopang, Pangkalan, Nagari Gunung Malintang, Kec Kp 9, Limbanang Baruah, Nagari Mungka, Nagari Subarang Air, Nagari Tanam, Nagari Batang Balang dan Jorong Buluh Kasok Nagari Sari Lamak.
Sedangkan di Kabupaten Sijunjung, Banjir juga telah ikut merendam hampir 500 rumah warga di daerah Timpeh 4, 5, 6, dan 7, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 120 Cm dan Kedalam air dibibir sungakli mencapai 8 meter sehingga rumah warga yang berada dibibir sungai terendam. (Yossy)