MEDIAHARAPAN.COM, Painan – Imral Bomber Batang Kapas yang bersinar bersama Persib dan PSIS. Namanya memang kurang familiar di telinga sebagian besar publik ranah minang karena tak pernah memperkuat klub kebanggaan “urang awak” (Semen Padang FC). Pemain yang lebih di kenal dengan sapaan “Korea” lebih banyak menghabiskan karirnya di tanah Jawa.
Striker asal Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pessel, pertama kali mencicipi atmosfer kompetisi liga Indonesia bersama PSP Padang tahun 1996. Selapas dari PSP, dia mencoba peruntungan bersama klub di pulau Jawa. Persita Tangerang jadi tujuan utama sang pemain.
Namun, garis nasib membawanya ke Persib. Dalam sebuah laga friendly match, ketika memperkuat Bank DKI melawan timnas senior yang di persiapkan untuk Piala Tiger 2002, Kebetulan Pelatih Persib sedang memantau salah satu striker timnas, justru menjatuhkan pilihan kepadanya.
Ketika “Korea” berseragam Maung Bandung, Persib tengah mengalami pasang surut prestasi. Pangeran biru berada di zona merah jurang degradasi. Korea yang di sokong teman-temannya diakhir musim mampu menyelamatkan klub kebanggaan tanah pasundan.
Bertahan tiga musim bersama Persib, “Korea” di boyong Mahesa Jenar (PSIS) yang tengah bagus-bagusnya di bawah manajer Yoyok Sukowi. Di PSIS Korea berduet dengan idola publik Semarang Emanuel De Porras. Mereka di topang oleh Gustavo Ortiz, M. Ridwan, Maman Abdurahman dan Harry Saliburry.
Musim perdana bersama PSIS, “Korea” sukses membawa PSIS ke final liga Indonesia 2006. Akan tetapi di laga puncak, PSIS harus mengakui keunggulan Persik kediri, melalui gol tunggal El Loco Gonzales. Momen yang paling diingat pastinya pertandingan semifinal melawan Laskar Sakera (Persekabpas).
Mahesa Jenar di kompetisi reguler dua kali di jinakan Persekabpas yang pada saat itu di perkuat Zah Rahan, Siswanto, Murphy Kurmonple, Alfredo Figueroa, Supriyadi dan Supaham. Sedangkan di semifinal PSIS mampu menggunguli Persekabpas melalui gol tunggal Korea di menit-menit akhir laga.
Itulah salah satu best moment dalam karirnya. “Korea” merupakan tipikal pemain nomaden. Setelah di PSIS, ia melalang buana ke beberapa klub di tanah air. Sempat bermain bersama Persikabo, Bontang FC, Persikad, PSCS, Persiraja dan terakhir berhasil membawa Persibat ke final Divisi I.
Namun lagi-lagi ia harus gagal di partai puncak, kali ini langkahnya di hentikan Cilegon United. Itulah sepintas perjalanan karir sosok Imral “Korea” Usman, pemain multifungsi yang di besarkan oleh Pendekar Minang (PSP).
Pemain yang identik dengan nomor “8” ini bisa jadi inspirasi bagi talenta muda Sumbar dan Pessel khususnya, yang tengah meretas karir di kancah sepak bola nasional. “Pohon kuat adalah pohon yang tetap berdiri setelah di hantam badai”.
Karier Klub
PSP Padang 1996-2000
PSBL 2000-2002
Persib Bandung 2002-2005
PSIS Semarang 2005-2006
PS. Tira Persikabo 2006-2007
PSIM Yogyakarta 2007-2008
PKT Bontang 2009-2010
PSIS Semarang 2010-2011
Persiraja 2011-2012
PSIS Semarang 2013-2014
Persikad Depok 2015-2016
Persika Karawang 2016-2017
Persibat. 2017
Performance
-Runner up liga Indonesia 2006-2007 (PSIS)
-Runner up Divisi I 2017 (Persibat)
Sumber : PESPESSEL