• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Featured

Intelektualisme dan Aktivisme

by Bilal
14 July 2024 08:57
in Featured, Opini
0
Intelektualisme dan Aktivisme

Ilustrasi Cendikiawan Muslim

Oleh: Nuim Hidayat

Dua duanya diperlukan sebagai aktivis dakwah. Sebagai seorang Muslim yang ingin berperan dalam masyarakat.

Tanpa intelektualisme anda akan menjadi pak turut. Terus menjadi pengikut. Bahkan pemikiran yang salah pun anda ikuti. Intelektualisme mendorong seorang muslim untuk cinta pada ilmu. Cinta pada buku. Cinta pada majelis ilmu dan ibadah.

Seorang intelektual di dirinya nampak kehausan ilmu. Ia bukan hanya suka baca tapi gila baca. Baginya baca artikel artikel di handphone tidak cukup. Ia harus baca buku. Ia harus menyimak para intelektual berdiskusi. Ia harus menelusuri informasi hingga ke akarnya.

Intelektual yang akan mengubah masyarakat. Generasi Islam terdahulu adalah para intelektual. Rasulullah adalah intelektual jenius yang dibimbing wahyu. Khulafaur Rasyidin adalah intelektual atau ulama. Ulama yang Umara.

Bila kita mendidik masyarakat, didiklah mereka hingga punya cita cita jadi ulama atau intelektual Islam didiklah mereka agar jadi pemimpin di masyarakatnya. Jangan puas mendidik mereka hanya untuk menjadi pak turut. Seorang pemimpin intelektual ia selalu melakukan inovasi untuk mengatasi problem masyarakat dan mencerahkannya.

Tapi jangan berhenti anda menjadi intelektual belaka. Anda harus menjadi aktivis. Bila anda puas jadi intelektual tanpa terjun menjadi aktivis, anda seperti di menara gading. Anda pintar, tapi kepintaran anda hanya untuk sedikit orang. Ilmu yang kita miliki harus kita sebarkan untuk banyak orang. Harus bisa menggerakkan masyarakat untuk berubah lebih baik. Lebih Islami.

Jangan puas misalnya anda hanya menulis untuk jurnal. Tapi menulislah untuk banyak orang. Menulislah hingga orang banyak membaca gagasan bagus anda.

Seorang intelektual yang aktivis ia selalu bergelut dengan masalah di masyarakatnya. Ia perhatian terhadap politik, ekonomi, sosial, budaya dan berbagai ilmu lainnya. Karena pada dasarnya ilmu berkaitan satu dengan yang lain. Ia selalu ingin memecahkan problema masyarakatnya. Ia ingin masyarakat dan negaranya lebih baik. Intelektual aktivis Islam ingin mewarnai negaranya dengan nilai nilai Islami.

Intelektual aktivis Islam tidak puas hanya mendasarkan dirinya pada ulama salaf. Ia juga memahami pemikiran ulama Khalaf yang shalih. Ia juga mengikuti pemikiran pemikiran intelektual Islam yang mutakhir. Ia mencari ijtihad ijtihad baru yang dapat memberikan solusi terbaik untuk masyarakatnya.

Ia tidak ingin melihat Islam direndahkan. Dikatakan ketinggalan zaman dan sebagainya. Ia selalu berusaha menampilkan Islam yang mencerahkan dan jauh lebih hebat dari peradaban peradaban lain.

Ia ingat perkataan Sayidina Ali bahwa Islam itu mengatasi zaman. Islam itu pasti selaras dengan ilmu pengetahuan. Islam itu pasti selaras dengan akal yang sehat.

Di negeri yang kita cintai, kini terjadi pertarungan politik ekonomi sosial budaya dan lain lain. Sebagai intelektual aktivis, kita tidak boleh mengabaikannya. Kita mesti ikut dalam pertarungan itu. Kita mesti berjuang untuk memenangkan pertarungan itu. Bila tidak, maka kelompok di luar Islam yang akan memenangkannya.

Peran kita, mungkin terbatas. Mungkin tidak dilihat orang. Jangan peduli, teruslah berjuang. Seorang intelektual aktivis tidak peduli dengan penilaian banyak orang. Apalagi yang menilai orang awam. Ia yakin gagasannya benar dan sesuai dengan nilai nilai Islam.

Keyakinan yang teguh harus ia punyai. Sebagaimana Rasulullah Saw memulai dakwah atau perubahan masyarakat seorang diri. Ia yakin Allah selalu bersamanya. Ia mempunyai kekuatan ruhiyah yang tinggi. Wallahu alimun hakim

Comments

comments

Tags: Aktivis IslamCendikiawan MuslimIntelektualismeNuim Hidayat
Previous Post

Gurunda

Next Post

FH UNIB Gelar Penyuluhan Kepemilikan Hak Atas Tanah di Tapak Gedung

Bilal

Next Post
FH UNIB Gelar Penyuluhan Kepemilikan Hak Atas Tanah di Tapak Gedung

FH UNIB Gelar Penyuluhan Kepemilikan Hak Atas Tanah di Tapak Gedung

BERITA POPULER

Intelektualisme dan Aktivisme

Intelektualisme dan Aktivisme

14 July 2024 08:57
10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

Pesawat Garuda Indonesia Jakarta-Jeddah Mendarat Darurat di Kolombo

3 April 2019 23:32
Judi Offline

Judi Offline

6 November 2023 23:19
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25

BERITA TERBARU

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

Akarsana Digital PR dan Fortitude Security Singapura Teken MoU Kolaborasi Strategis Lintas Negara

13 October 2025 10:15
Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

Perkemahan Remaja Muslimah 2025: Bentuk Generasi Tangguh, Sehat, dan Visioner

14 October 2025 18:51
STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

STQH Nasional 2025 Hadirkan Pameran Kaligrafi dari 50 Negara

13 October 2025 11:04
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia