MEDIAHARAPAN.COM, Jakarta – Silaturahmi Kumpulan Tenabang (Sikumbang) Tenabang menggelar kegiatan Lebaran Tenabang 2019 dengan menampilkan berbagai pentas kesenian budaya Betawi yang dimainkan oleh sanggar-sanggar kesenian Betawi yang tergabung dalam wadah Sikumbang Tenabang.
Ide tentang Lebaran Tenabang mulanya hendak mempertahankan tradisi saling bersilaturahmi pada saat Hari Raya Idul Fitri dan menjalin kembali ikatan kekerabatan antara warga masyarakat Tanah Abang, baik yang masih tinggal di Tanah Abang maupun yang sudah pindah dari Tanah Abang.
Walaupun jumlah masyarakat Betawi di Tanah Abang bisa jadi sekarang tidak terlalu banyak, namun pengaruh tradisi Betawi masih amat besar di kawasan pusat grosir tekstil terbesar di kawasan Asia Tenggara ini.
Sejalan dengan apa yang pernah disampaikan oleh Gubernur Anies Baswedan dalam sambutannya di acara Lebaran Betawi yang berlangsung di Setu Babakan pada 29 Juli 2018 bahwa eksistensi masyarakat Betawi tidak ditentukan oleh banyaknya jumlah masyarakat asli yang bertahan, tetapi bagaimana kelompok masyarakat itu dapat konsisten mempertahankan tradisi dan kebudayaannya.
Ada Apa di Lebaran Tenabang 2019
Selain memiliki pusat grosir terbesar se Asia Tenggara, keberadaan kuliner berbasis olahan kambing Tanah Abang juga terkenal hingga ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke mancanegara, sehingga banyak warga asli Tanah Abang yang berprofesi sebagai pedagang Sop dan Sate Kambing di samping pedagang hewan kambing dan tukang jagal kambing.
Oleh karena itu dalam acara Lebaran Tenabang kali ini Sikumbang Tenabang akan mengadakan “Lomba Ngeset Kambing” yaitu perlombaan adu ketangkasan menguliti kambing yang telah disembelih yang akan diikuti oleh ormas-ormas yang ada di Tanah Abang. Adapun aspek yang akan dinilai meliputi Kecepatan, Kerapihan dan Kebersihan. “Selain kriteria penilaian kecepatan, kerapihan dan kebersihan, tentunya proses penyembelihan hewan kambing ini terlebih dahulu harus memenuhi ketentuan yang diatur dalam syariat Islam,” ujar Amri Muchlis, salah seorang juri dalam lomba ngeset kambing nanti.
“Karena identitas warga Betawi tidak lepas dari silat, solat dan mengaji, maka selain akan ditampilkan atraksi silat Betawi, kami juga akan mengadakan Tahlilan bareng selepas Sholat Maghrib Berjamaah di lokasi acara dan dilanjutkan pembacaan kitab Maulid Rawi Melayu Betawi karya Datuk Guru Mujib bin Sa’abah dari Warung Ayu, Tanah Abang. Beliau ulama Betawi keturunan Raja Bone, Sulawesi Selatan yang lahir pada 1870 dan merupakan salah satu guru spiritual dari Pak Karno, Presiden RI Pertama”, demikian informasi dari Buyung selaku Ketua Panitia Lebaran Tenabang 2019.
“Tahlilan bareng dan pembacaan maulid Nabi SAW ini untuk menunjukkan masih kuatnya ikatan antara kultur Betawi dan Islam, meskipun terus digempur oleh perkembangan zaman dan arus globalisasi,” ujarnya lebih lanjut kepada media.
Daging kambing yang telah dipotong dalam lomba ngeset kambing tersebut akan diproses dan dimasak langsung di lokasi acara oleh ahli masak warga Tanah Abang serta akan dimakan bersama-sama oleh warga yang mengikuti prosesi tahlilan bareng dan pembacaan Rawi Melayu Betawi tersebut.
Selanjutnya yang menarik dari acara ini juga akan ditayangkan film dokumenter sejarah Tanah Abang dan wawancara tokoh-tokoh masyarakat Tanah Abang mengenai folklor yang berkembang di wilayah Tanah Abang.
“Dengan diadakannya kegiatan Lebaran Tenabang 2019 ini, selain ingin merekatkan kembali ikatan kekerabatan di antara warga masyarakat Tanah Abang baik yang masih tinggal di Tanah Abang maupun yang sudah pindah dari Tanah Abang. Mudah-mudahan juga dapat menumbuhkan rasa kepedulian warga terhadap sejarah perkembangan kotanya dan meningkatkan rasa cinta terhadap warisan kebudayaan Betawi di mana dirinya tinggal,” demikian harapan Roni Adi selaku Penanggung Jawab kegiatan ini.
Dalam kegiatan Lebaran Tenabang 2019 ini Sikumbang Tenabang bekerja sama dengan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) Kecamatan Tanah Abang menyeleggarakan “Pop Up Market” selama tiga hari, yaitu mulai Jum’at – Minggu, 12 s/d 14 Juli 2019. Pop Up Market ini menghadirkan 60 tenant di antaranya produk kuliner Betawi, distro pakaian Betawi, aksesoris, serta makanan dan minuman kekinian dari brand lokal dan dari produk-produk ekonomi kreatif para pedagang UMKM binaan PKT Tanah Abang.
Tentang Sikumbang Tenabang
Silaturahim Kumpul Bareng Anak Tenabang yang disingkat menjadi Sikumbang Tenabang merupakan suatu organisasi yang menjadi wadah silaturahmi dan pengembangan potensi para pegiat seni dan budaya Betawi di kalangan warga masyarakat Tanah Abang yang sampai saat ini masih kental dengan tradisi Betawinya.
Sikumbang Tenabang dideklarasikan pada 9 April 2011 di Masjid Jami Al-Ma’mur, Tanah Abang, sebuah masjid tua kebanggaan warga Tanah Abang yang berdiri sejak tahun 1704.
Saat ini Sikumbang Tenabang mewadahi 22 perguruan silat, 6 sanggar palang pintu, 2 sanggar lenong & sanggar tarian Betawi yang ada di wilayah Kecamatan Tanah Abang maupun didirikan oleh warga Tanah Abang yang sudah pindah ke wilayah Jabodetabek. (bilal)