• Redaksi
  • Kode Etik
Media Harapan
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video
No Result
View All Result
Media Harapan
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Inspirasi

TELADAN ABADI DARI NABI MUHAMMAD SAW

Sang Nabi akan tetap menjadi teladan abadi bagi manusia yang bersedia mendapatkan rahmat, sekalipun dimusuhi dan dibenci kaum musyrik. “Dialah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan atas agama-agama lainnya, walaupun kaum musyrik benci.” (QS ash-Shaf: 9)

by Noer Azhari
8 October 2022 08:04
in Inspirasi, Khazanah, Tausiyah
0
TELADAN ABADI DARI NABI MUHAMMAD SAW

Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia) Muhammad saw sebagai uswah hasanah; model yang hidup sepanjang zaman. Meskipun sudah 1400 tahun berlalu, keteladannnya tetap hidup dan relevan.

Oleh: Dr. Adian Husaini
(Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia)
“Sungguh, dalam diri dan kehidupan Rasul (Muhammad saw) itu ada teladan yang baik, bagi orang-orang yang berharap pada Allah, Hari Akhir, dan banyak berzikir kepada Allah.” (Lihat, QS al-Ahzab:21).
Nabi Muhammad saw memang manusia biasa; makan dan minum laiknya manusia lainnya; berdagang ke pasar, memimpin negara dan keluarga; bertetangga dengan muslim dan non-Muslim; guru dan sekaligus teman bagi para muridnya; komandan perang dan inspirator saat perang. Beliau uswatun hasanah, suri tauladan yang agung dan abadi sepanjang zaman.
Seribu emat ratus lebih telah berlalu. Sang Nabi terasa hadir dalam setiap derap langkah kehidupan umat Islam. Sang Nabi jadi teladan dalam semua aspek kehidupan umat Islam. Uniknya, selama 24 jam, langit tidak pernah sepi dari lantunan zikir dan shalawat dari 1,3 milyar lebih kaum muslimin yang menyebut namanya. Shalat kaum Muslim tidak sah jika tidak membaca shalawat untuk Nabi. Tidak ada satu manusia pun yang menduduki tempat terhormat seperti ini.
Tidak ada satu umat, bangsa, atau peradaban, yang memiliki suri teladan yang senantiasa ’up to date’ sebagaimana kaum Muslim yang senantiasa meneladani Muhammad saw dalam semua aspek kehidupan. Mulai tidur sampai tidur lagi, berusaha contoh Nabi. Bangun tidur, muslim ikut cara dan doa Nabi. Sejak usia dini, anak-anak Muslim cara Nabi masuk kamar mandi; adab dan doanya pula dihafal luar kepala.
Muslim yang jadi kepala negara tak hilang cara bina negara mulia. Sebab, Nabi jadi sumber inspiras dan teladan bangun negara utama, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Beliau pemimpin negara. Beliau panglima perang. Nabi pun suami teladan. Dalam Kitab Uqudul Lujain Fi Huquqi al-Zaujain, dikutip satu hadits Nabi: ”Sebaik-baik kamu adalah yang baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang terbaik terhadap keluargaku.”
Itulah makna dan fakta kedudukan Nabi Muhammad saw sebagai uswah hasanah; model yang hidup sepanjang zaman.
Meskipun sudah 1400 tahun berlalu, keteladannnya tetap hidup dan relevan. Ini unik. Hanya kaum muslim yang memiliki model lengkap sepanjang zaman. Sekagum-kagumnya kaum komunis terhadap Karl Marx, mereka tidak menjadikan Karl Marx sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Mereka tidak akan bertanya, bagaimana cara Karl Marx tidur, bagaimana cara Karl Marx berkeluarga, bagaimana cara Karl Marx bertetangga, dan bagaimana cara Karl Marx memimpin negara.
Bagi bangsa Amerika, Thomas Jefferson dianggap sebagai “the prophet of this country”. Tapi, mereka tidak akan bertanya bagaimana cara Thomas Jefferson menggosok gosok gigi? Kaum Yahudi mengagungkan David dan Solomon. Tapi, anehnya, mereka menggambarkan sosok David dalam Bibel sebagai seorang pezina, yang berselingkuh dengan Batsheba, istri panglima perangnya sendiri. Bahkan, dengan liciknya David menjerumuskan suami Batsheba, Uria, dalam peperangan sehingga menemui ajalnya. Itu dilakukan agar David bisa mengawini Batsheba. Sosok Solomon juga digambarkan dalam Bibel sebagai penyembah berhala, karena terpengaruh oleh istri-istrinya. Tokoh dan pemimpin Yahudi, Yehuda, pun merupakan pezina yang menghamili menantunya sendiri bernama Tamar.
Kaum Nasrani sangat mengagungkan Yesus Kristus. Tetapi, mereka juga tidak menjadikan sosok Yesus sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Sebab, Yesus sudah mereka angkat sebagai Tuhan, dan bukan lagi manusia. Karena itu, mereka tidak akan bertanya, bagaimana cara Yesus membina rumah tangga dan mengasuh anak. Sebab, Yesus dalam kepercayaan mereka, bukanlah manusia, tetapi Tuhan atau “anak Tuhan”.
Karena itulah al-Quran menjelaskan, bahwa salah satu karunia Allah yang sangat besar kepada kaum mukmin adalah diutusnya seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri. Rasul itu manusia, bukan malaikat, dan bukan anak Tuhan atau setengah Tuhan. Bedanya, Rasul yang mulia itu menerima wahyu dari Allah. Sebesar apa pun cinta kaum Muslim kepada Sang Nabi, tak pernah terlintas di benak kaum Muslim untuk mengangkatnya sebagai manusia setengah Tuhan atau anak Tuhan. (Lihat, QS Ali Imran: 164, al-Kahfi:110).
Tantangan Kenabian
Sebagaimana para Nabi lainnya, tugas dan misi utama para Nabi adalah mengajak manusia untuk bertauhid, hanya menyembah Allah, dan meninggalkan sesembahan lainnya. (QS an-Nahl:36). Tegakkan Tauhid, tinggalkan kemusyrikan! Itulah misi utama kenabian. Manusia dibimbing untuk mengenal dan menyembah Tuhan yang sebenarnya. Misi utama dakwah inilah yang mendapatkan tantangan hebat dari berbagai kalangan musyrik dan kaum kafir.
Bisa dimaklumi, sejak awal menyampaikan misi dakwahnya, Nabi Muhammad saw telah menghadapi tantangan yang sangat keras dari kaum Yahudi dan Nasrani. Sebab, ajaran yang dibawanya membongkar dasar-dasar kepercayaan Yahudi dan Kristen. Bagi kaum Muslim, Nabi Isa adalah utusan Allah untuk kaum Bani Israel, yang secara tegas mengabarkan akan datangnya Nabi terakhir, yaitu Muhammad saw. Bahkan, orang-orang yang menuhankan Isa a.s. oleh Nabi Muhammad saw secara tegas dikatakan sebagai kaum kafir. (QS ash-Shaf:6, al-Maidah:72-75).
Dalam bukunya, Muhammad: A Biography of the Prophet, Karen Armstrong mengungkap bagaimana sejarah kebencian kaum Kristen Barat terhadap Muhammad saw, yang berurat berakar dalam sejarah. Dalam legenda-leganda di zaman pertengahan di Barat, Muhammad digambarkan sebagai tukang sihir, penderita penyakit epilepsi (ayan), seorang yang dikuasai roh jahat, dan penipu berdarah dingin. Kehidupan seksnya digambarkan penuh birahi. Tokoh-tokoh Kristen Barat ketika itu berusaha menciptakan legenda bahwa Islam adalah pecahan Kristen. Konon, ada seorang ’heretic’ (Kristen yang menyimpang) bernama Sergius yang bertemu Muhammad dan mengajarkan versi Kristen yang menyimpang.
Karen Armstrong menyebut sikap Barat terhadap Islam yang tidak sehat sebagai ’schizophrenic’ dan ’Islamophile’. Paus Clement V (1305-1314) menyebut kehadiran Islam di wilayah Kristen sebagai satu penghinaan terhadap Tuhan. Di abad pertengahan, banyak orang Kristen Barat masih menganggap bahwa kaum Muslim adalah penyembah Muhammad sebagaimana kaum Kristen menyembah Kristus. Dalam karyanya, History of Charlemagne, Pseudo-Turpin menggambarkan kaum muslim (Saracen) sebagai penyembah dewa Mahomet, Apollo, dan Tervagant.
Pada abad ke-12, Peter the Venerable dari biara Cluny, mulai melakukan kajian yang lebih serius tentang Islam. Peter membentuk tim penerjemah yang menerjemahkan buku-buku Islam ke dalam bahasa Latin. Proyek terjemahan al-Quran dalam bahasa Latin pertama selesai tahun 1143 dibawah koordinasi Robert of Ketton. Peter terkenal dengan semboyannya agar dalam menghadapi kaum Muslim, jangan menggunakan kekerasan, senjata, atau kebencian. Tetapi, gunakanlah logika, kata-kata, dan kasih. Tetapi, orang seperti Peter the Venerable pun, menurut Armstrong juga mengidap mentalitas ’schizophrenic’ yang anti-Islam. Ketika Raja Louis VII dari Perancis memimpin Perang Salib II tahun 1147, Peter mengirim surat yang meminta Louis membunuh sebanyak mungkin kaum Muslim sebagaimana Moses dan Joshua membunuh kaum Amorit dan Kanaan.
Di era modern, rasa dengki dan permusuhan terhadap Nabi Muhammad saw pun tak pernah pupus. Masih segar dalam ingatan muslim sedunia, pada edisi 30 September 2005 lalu, koran Jyllands-Posten Denmark memuat 12 gambar kartun yang sangat menghina dan melecehkan Nabi Muhammad saw. Dalam satu kartu digambarkan Nabi tampil dalam sorban yang bentuknya mirip bom yang dipasang pada bagian kepalanya. Tentu, maksudnya, si pembuat kartun berusaha menggambarkan Nabi terakhir itu sebagai sosok teroris. Pada kartun lain, Nabi saw digambarkan sedang berteriak kepada sejumlah orang, “Berhenti, kita sudah kehabisan perawan!”
Beberapa waktu sebelumnya, Ratu Denmark, Margrethe II, juga sudah mengumumkan perang terhadap Islam. Kata Sang Ratu: “Selama beberapa tahun terakhir ini, kita terus ditantang Islam, baik secara lokal maupun global. Ini adalah sebuah tantangan yang harus kita tangani dengan serius. Selama ini kita terlalu lama mengambangkan masalah ini karena kita terlalu toleran dan malas… Kita harus menunjukkan perlawanan kita kepada Islam dan pada saatnya, kita juga harus siap menanggung resiko mendapat sebutan yang tidak mengenakkan, karena kita tidak menunjukkan sikap toleran.” (Biografi Ratu Margrethe II, April 2003, dikutip dari Republika, 7/2/2006).
Konsili Vatikan II, 1962-1965, menjadi tonggak baru bagi Gereja Katolik dalam pendekatan terhadap agama-agama lain, termasuk kepada umat Islam. Doktrin Nostra Aetate memuat kata-kata simpatik terhadap umat Islam dan mengajak kaum Muslim melupakan konflik-konflik masa lalu. Tapi, secara teologis, tokoh Gereja Katolik tetap menegaskan perbedaan mendasar antara Islam dan Kristen.
Paus Benediktus XVI, yang mundur pada 2013, misalnya, dikenal tegas dan lugas pandangannya terhadap Islam. Dalam buku, The Rule of Benedict XVI (New York: HarperCollins Publisher, 2006), karya David Gibson, disebutkan, bahwa Paus Benediktus, yang ketika itu masih sebagai Kardinal Ratzinger, membuat pernyataan, bahwa Turki harus dicegah masuk Uni Eropa karena Turki lebih mewakili kultur Islam ketimbang kultur Kristen; juga karena sejarahnya yang penuh konflik dengan Eropa. Paus Benediktus ini dikenal sebagai sosok yang ingin mengembalikan identitas kekristenan Eropa.
Betapa pun berbagai kaum menolak kenabian Muhammad saw dan sebagian diantaranya melakukan tindakan caci-maki dan fitnah, bagi kaum Muslimin, Muhammad adalah utusan Allah SWT yang diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Nabi Muhammad saw memang membawa rahmat, karena membawa agama Islam, yang mengandung ajaran-ajaran yang sesuai dengan fithrah manusia. Rasulullah, misalnya, menghalalkan perkawinan dan tidak memandang perkawinan sebagai penghalang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan, Rasulullah melarang sahabatnya yang hendak melakukan selibat – tidak kawin selamanya – dengan alasan agar bisa lebih tekun beribadah kepada Allah. Dalam Islam, nikah itu sendiri, dipandang sebagai sunnah Rasul, dan barangsiapa yang membenci sunnah Rasululllah, maka dia bukan termasuk golongan Nabi Muhammad saw.
Ajaran Nabi Muhammad saw ini memang berbeda dengan ajaran sejumlah agama yang melarang pemuka agamanya untuk menikah. Dalam Katolik, misalnya, masalah selibat – larangan kawin bagi pastur – masih terus menjadi bahan perdebatan. Dalam buku The Rule of Benedict XVI, David Gibson menyebutkan sebuah survei tentang selibat di kalangan pemeluk Katolik di AS. Pada tahun 1985, sebanyak 63 persen menyatakan, bahwa sebaiknya soal menikah atau tidak menikah adalah satu pilihan bagi pastor, bukan suatu paksaan. Tahun 2005, jumlah yang berpendapat seperti itu meningkat menjadi 75 persen; dan lebih dari 80 persen responden berpendapat, pastor yang sudah menikah dan keluar dari kepastoran sebaiknya diberi kesempatan menjadi pastor kembali.
Nabi Muhammad saw memang diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (QS al-Anbiya:107). Sang Nabi akan tetap menjadi teladan abadi bagi manusia yang bersedia mendapatkan rahmat, sekalipun dimusuhi dan dibenci kaum musyrik.
“Dialah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan atas agama-agama lainnya, walaupun kaum musyrik benci.” (QS ash-Shaf: 9). (***)

Comments

comments

Previous Post

Penyidik Dit Resnarkoba Polda Bengkulu Gruduk Kantor LPP RRI, Ada Apa?

Next Post

Anies dan Kompas

Noer Azhari

Next Post
Anies dan Kompas

Anies dan Kompas

BERITA POPULER

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

10 Alat Bantu Fotografi yang Wajib Diketahui Pemula

28 August 2023 14:39
Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

Diva : Mahasiswi Kedokteran Gigi yang Berkontribusi untuk Negeri

24 August 2018 23:05
Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

Orang Sholeh Yang Diam Menyaksikan Kemungkaran Maka Ia Terlaknat

29 April 2019 08:25
Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

Ragam Kesenian Tradisional Yogyakarta

4 October 2022 09:04
Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

Cara memperbaiki printer mp287 dengan kode error e03

20 April 2023 09:33

Menyiapkan Generasi Emas Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah 

11 April 2017 07:16

BERITA TERBARU

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42
DDII Dukung Sikap MUI Tolak Kedatangan Atlet Israel ke Indonesia

DDII Dukung Sikap MUI Tolak Kedatangan Atlet Israel ke Indonesia

8 October 2025 20:01
WMI mobilisasi Relawan di Kota Solok Sumatera Barat

WMI mobilisasi Relawan di Kota Solok Sumatera Barat

8 October 2025 19:54
UBN: Kehadiran Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta Langgar Amanat UUD 1945

UBN: Kehadiran Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta Langgar Amanat UUD 1945

8 October 2025 08:19

Follow Us

Media Harapan merupakan web portal berita berbasiskan citizen jurnalism yang menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Semua materi dalam situs mediaharapan.com boleh di copy guna keperluan pengembangan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya peningkatan inteligensi pemuda-pemudi Indonesia dan referensi non komersil dengan mencantumkan mediaharapan.com sebagai sumbernya. Semua masyarakat khususnya pemuda-pemudi Indonesia dapat berpartisipasi sebagai citizen jurnalism dengan mengirimkan rilis, informasi, berita, artikel, opini atau foto untuk dipublikasikan melalui alamat email Redaksi.

Recent News

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

Bersiap Ikut Event Internasional Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia Bertemu Komite Olimpiade Indonesia

11 October 2025 09:42
DDII Dukung Sikap MUI Tolak Kedatangan Atlet Israel ke Indonesia

DDII Dukung Sikap MUI Tolak Kedatangan Atlet Israel ke Indonesia

8 October 2025 20:01
  • Redaksi
  • Kode Etik

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
    • Hukum & Kriminal
    • Daerah
    • Politik
    • Peristiwa
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
    • Macro
    • Pojok UKM
  • Internasional
  • Tekno
    • Teknologi
    • Telekomunikasi
  • Olahraga
    • Arena
    • Hobi
  • Khazanah
    • Opini
    • Profil
  • Sosial
    • CSR
    • Komunitas
  • Video

© 2019 mediaharapan.com - By Wahana Muda Indonesia